Masyarakat Bali Diminta Aksi Nyata Perangi HIV AIDS

Masyarakat Bali Diminta Aksi Nyata Perangi HIV AIDS

Pemprov Bali mengajak masyarakat Bali untuk melakukan langkah nyata dalam perangi penyakit HIV AIDS yang mematikan . Hal ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan peran keluarga untuk mengetahui secara benar informasi mengenai penularan dan penanganan HIV/AIDS,  demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di Denpasar

Selain peran aktif keluarga,  Pastika juga mengungkapkan pentingnya peran desa pekraman dalam upaya pencegahan untuk meminimalisasi stigma dan diskriminasi di masyarakat dengan peningkatan sosialisasi pemulasaran jenazah bagi yang meninggal akibat AIDS.  Upaya ini penting dilakukan,  mengingat kasus HIV dan AIDS di Bali saat ini terus meningkat statistiknya.  Data komulatif Dinas Kesehatan Provinsi Bali dari tahun 1987 sampai April 2015,  terlaporkan sebanyak 11.311 kasus. 

Peningkatan kasus ini terjadi karena dua hal,  pertama karena berkembangnya kasus baru dan kedua karena proses penggalian gunung es yang dikakukan komponen penggiat HIV dan AIDS di Bali.  Oleh karena itu,  Pastika mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk meningkatkan peran aktif keluarga serta mencegah dengan ABCDE,  yaitu Abstain yang artinya tidak melakukan hubungan seksual,  Be Faithful berarti setia dengan satu pasangan. 

Selanjutnya,  C yang berarti Condom dimana dalam melakukan hubungan sex bebas diharapkan masyarakat menggunakan condom,  Drug artinya tidak menggunakan jarum suntik,  dan Education berarti mencari informasi yang benar tentang HIV/AIDS. 

Wagub Sudikerta,  juga menambahkan bahwa pencegahan dapat dilakukan dengan membentuk kader - kader Desa Peduli AIDS di pelosok desa agar gunung es penyakit mematikan ini bisa musnah.  Oleh karena Wagub Sudikerta minta Desa Pekraman melalui kerjasama dengan MUDP agar menggalakan pembentukan kader ini,  sehingga sosialisasi dapat secepatnya dilakukan.

Lebih lanjut Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali Ketut Sudikerta,  yang pada kesempatan tersebut dibacakan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Ketut Wija,  menyampaikan bahwa acara renungan ini selain sebagai momentum mengenang korban yang telah meninggal akibat AIDS,  juga sebagai ajang sosialisasi pemerintah kepada masyarakat umum khususnya para pelajar terkait penanggulan dan pencegahan HIV/AIDS.  

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait