Resensi Film The Nun

Resensi Film The Nun

Kami tak akan lupa salah satu adegan di The Conjuring 2 (James Wan, 2016). Cenayang Lorraine Warren (Fera Farmiga) melihat bayangan perempuan melangkah di dinding rumah.

Bayangan itu berhenti persis di pigura foto seorang biarawati, berubah menjadi nyata, lalu berlari menerkamnya. Bayangan yang kemudian dinamai Valak itu ancaman yang tak kalah mengerikan.

Di Annabelle: Creation (David F. Sandberg, 2017), penonton mendapat klu bahwa bayangan itu seorang biarawati yang hidup di era 1950-an. Nama aslinya belum disebut, tapi terornya sudah terasa.

Pekan lalu, terjawab sudah siapa Valak sebenarnya. Kisah Valak bermula dari Biara St. Carta Rumania, tahun 1952.

Sister Victoria (Charlotte) dan seniornya, menyusuri lorong menuju pintu bertuliskan “Tuhan Berakhir Di Sini.” Sang senior membuka pintu, mencoba menjinakkan makhluk yang ada di dalamnya. Sang senior tewas.

Makhluk itu lantas berbalik mengincar Victoria. Victoria berlari ke ruangan lain, mengikatkan seutas tali di lehernya, lalu terjun ke luar jendela. 

Beberapa minggu kemudian, jasadnya ditemukan salah satu warga Desa Biertan, Frenchie (Jonas). Tragedi ini sampai ke telinga pihak Vatikan.

Vatikan sebagai poros Katolik dunia mengutus Pastur Burke (Demian) dan Sister Irene (Taissa) mengusut kasus ini. Keduanya dengan bantuan Frenchie, mendatangi Biara St. Carta yang kini dianggap tempat terkutuk.



The Nun dibawa terlalu jauh ke arah horor fantasi dengan efek kejut klise dan selera humor receh. Satu-satunya momen mengejutkan di film ini, saat Frenchie pulang melintasi pemakaman dengan ratusan salib kayu tertancap ke tanah. Lalu, ia melihat seorang biarawati berdiri di antara pepohonan. Ini adegan yang harus Anda antisipasi karena Corin Hardy memberi kejutan dari arah tidak terduga. Selebihnya, tidak ada yang patut dikhawatirkan.

Kami tidak menemui adegan brilian layaknya permainan hide and clap di The Conjuring (James Wan, 2013) atau lagu “Crooked Man” di The Conjuring 2. The Nun hanya bertumpu pada Valak sebagai momok namun tidak digarap intens. Alih-alih menata kedatangan sang biarawati agar menjadi “gong” mematikan, Cordy malah memperkenalkan tokoh baru dari masa lalu Uskup Burke, Daniel (August Maturo). Jika The Nun meledak, jelas Daniel akan menjadi sempalan berikutnya.

The Nun mempunyai tiga karakter sentral yakni Burke, Irene, dan Frenchie. Ia juga punya tokoh pendukung Sister Oana, yang diperankan dengan penuh teka-teki oleh Ingrid Bisu. Problem mendasar film ini, elemen fantasi yang terlalu kental, konflik kurang mendalam, serta munculnya tokoh Daniel yang kurang berdampak dan memecah konsentrasi cerita tepat di tengah film.

Sebagai sebuah salam perkenalan, The Nun hanya meninggalkan sedikit kesan.


Ditayangkan sebelumnya dari situs tabloidbintang.com
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait