Kisah Abon Gulung, Oleh-oleh Khas Papua dan Rahasianya

Kisah Abon Gulung, Oleh-oleh Khas Papua dan Rahasianya

Belum ke Papua kalau belum mencoba dan membawa oleh-oleh abon gulung. Roti yang amat terkenal dan khas ini ada rahasianya lho.

Roti abon gulung hanya diperjualbelikan di pulau paling Timur Indonesia. detikTravel berkunjung ke Papua bulan lalu dan usai Ekspedisi Bumi Cenderawasih, menemui pencipta dari roti abon gulung.

Bentuk dan rasa roti abon gulung yang khas hanya bisa dibeli di toko khusus, baik di beberapa kota beberapa bandara di Papua Barat dan Papua. Nama tokonya, Hawai Bakery.

Bukan asli Papua

Rahasianya adalah, roti ini bukan buatan Hawaii atau buatan orang Papua. Jimmy Irianto (57) pencipta roti abon gulung adalah pendatang di Papua. Tempat jualannya tadinya dikenal sebagai Restauran Hawai dan nama itulah yang dilanjut sampai sekarang.

Pensiunan petinggi pabrik obat di Jakarta itu datang ke Manokwari tahun 2005. Kebetulan ada bangunan yang dikontrakkan di Jl. Jenderal Sudirman dan di sanalah dia mulai memproduksi bolu gulung dan aneka roti.
 

Dari berbagai produk yang dihasilkannya menjelang perayaan Natal kala itu, roti gulung isi abon yang paling laku luar biasa. Padahal ada pula roti gulung isi kacang hijau, kelapa dan kacang tanah.

"Akhirnya saya putuskan untuk jualan abon gulung secara khusus karena belum ada juga di daerah lain di Indonesia. Tahun 2009 produk ini meledak dan terkenal sebagai oleh-oleh Papua," kata Jimmy.

Menurutnya, selama ini memang tidak pernah ada makanan khas Papua yang dijadikan buah tangan selain Papeda, yakni makanan asli dari sagu. Lalu, dia memutuskan untuk membuka toko di bandara-bandara besar seperti di Manokwari, Jayapura, Merauke, Timika, Nabire dan Biak. Kenapa demikian?

"Supaya bisa dibawa sebagai oleh-oleh ke mana pun mereka terbang," ujar Jimmy sambil tergelak tawa.

Hanya ada satu pabrik

Strateginya ini berdasarkan pengalaman bahwa jualan roti di tengah kota atau di cafe saja tidak setinggi ketika dijadikan oleh-oleh. Kendati ada di berbagai kota besar Papua, Jimmy mengaku tidak membuka cabang dan hanya pendistribusiannya saja ke mana-mana.

Jadi, semua jenis roti diproduksi di Manokwari dan disebar ke berbagai kota melalui pesawat udara. Besarnya nama roti abon gulung ini hanya dari mulut ke mulut wisatawan dan terlebih lagi memang tidak ada produk oleh-oleh makanan lain di Papua.

"Akhirnya kami ubah jargonnya jadi 'Abon Gulung oleh-oleh Papua khas Manokwari' karena awalnya memang di sini," jelas Jimmy.

Tidak ada alasan khusus pemilihan isi abon dalam roti gulung itu. Yang pasti, roti isi abonlah yang paling laku dan tidak pernah bersisa setiap harinya. Jimmy selalu memakai abon premium dengan kualitas daging dan cara pengolahannya dibuat sedemikian rupa sehingga rasa selalu terjaga.

Khusus bahan abon, ia membeli di Jakarta karena tidak akan ekonomis jika memproduksinya sendiri di Manokwari. Karena, dari seekor sapi hanya bisa menghasilkan 20 kg abon, sementara setiap hari ia membutuhkan hingga 150 kg.

Tantangan berbisnis roti abon gulung

Jimmy yang akhirnya bolak-balik Jakarta-Papua untuk memenuhi bahan bakunya itu. Kendala utama bisnisnya adalah sumber daya manusia.

Pegawainya sudah digaji dengan standar UMR, diberi jaminan kesehatan dan disediakan makan selama jam kerja. Selain itu mereka bebas keluar masuk perusahaan.

"Saya biasanya 3 minggu di Jakarta, 3 minggu di Papua. Nah pas balik lagi ke Papua, sudah ganti lagi pegawainya," cerita Jimmy sambil tertawa lagi.

Sekarang ada 20 orang yang bekerja di pabrik roti di Manokwari untuk menghasilkan abon gulung original, abon gulung ayam, dan abon gulung dengan variasi keju, tuna, almon dan sosis.

Tantangan selanjutnya adalah ketersediaan penerbangan. Kerena, kalau tak ada pesawat yang mendarat atau terbang, maka tak laku lah dagangan ini. Maklumlah, biasanya abon gulung dijadikan oleh-oleh utama bagi orang-orang yang terbang keluar Papua.

"Saya sampai hapal jadwal semua pesawat di semua bandara di Papua. Saya tahu di jam segini, pesawat apa yang turun dan apa yang akan naik," kata Jimmy, yang sudah memiliki satu cucu ini.
 


Ditayangkan sebelumnya dari situs travel.detik.com
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait