Sepasang Kaos Kaki Hitam Bagian 13

Sepasang Kaos Kaki Hitam Bagian  13

"DIAM!!!" sebuah tamparan mendarat di pipi kiri wanita itu. seketika dia berhenti memberontak.

dengan cukup terkejut gue menatap bergantian Indra dan wanita itu. gue nggak nyangka Indra akan melakukan hal itu, menampar si wanita.

"gue mau nolong lo...please lo jangan berontak terus," suara Indra terdengar bergetar.

wanita itu diam. nafasnya terengah-engah. saat ini seprai kasur Indra yg berwarna putih sudah nyaris ber metamorfosa jadi warna merah gara-gara darah yg terus mengucur dari kaki si wanita ini.

"Ri, lo lap dulu lukanya. gue bikin perban deh," Indra bergegas membuka lemari baju dan mulai menggunting di bagian depan dan belakang baju yg dia ambil.

"sorry," gue pegang kaki wanita itu dan mulai menyeka darah dari kakinya dengan secarik kaos yg diberikan Indra tadi.

lukanya cukup dalam. meski sekarang darah yg mengucur nggak sebanyak di awal tadi. wanita itu meringis kesakitan saat gue menyentuh lukanya.

and did you know? yg bikin gue merinding bukan darahnya, tapi bekas luka yg ada di sekujur kaki wanita itu, memaksa gue menelan ludah menahan ngeri. banyak sekali luka sayatan di sana, mulai dari paha sampai telapak kaki!! kebanyakan luka lama yg membekas dan belum sepenuhnya menutup, dan ada tiga luka baru yg gw lihat masih mengucurkan darah. rupanya luka inilah yg membuat kami mandi darah hari ini.

saat itu si wanita mengenakan celana jeans pendek biru, tapi sekarang sudah nyaris menjadi merah juga. dan gue bener-bener shock nyaris pingsan melihat semua goresan luka sayat di kaki wanita itu.

apa yg sebenarnya terjadi?? kenapa bisa begitu banyak luka?? siapa yg melakukan ini padanya??? percobaan pembunuhan kah?? atau bunuh diri?? karena di kamar tadi nggak ada orang lain selain wanita itu.

aah, pertanyaan-pertanyaan gila ini mendadak memenuhi ruang kecil di otak gue yg nyaris saja pecah menerima kengerian di depan gue. seumur hidup baru kali ini gue mengalami yg seperti ini!!

dengan beberapa potongan panjang kain dari kaos yg diguntingnya, Indra membalut betis wanita itu. gue sendiri berinisiatif mengelap darah dari tangan si wanita. dia nampaknya sudah lebih menguasai diri sekarang.

dia masih menangis pelan. dari wajahnya gue bisa melihat ada penderitaan yg teramat dalam di sana. entah apa itu, mungkin sesuatu yg sangat sulit untuk dihadapi.

wanita berkaos kaki hitam....kali ini tanpa kaos kaki hitamnya. tunggu, apa dia memakai stocking panjang itu untuk menutupi luka-luka di kakinya?? kalau dilihat dari bekasnya, luka-luka itu jelas adalah luka yg dibuat beberapa waktu yg lalu. cukup lama. berarti, apa mungkin dia sendiri yg membuatnya? tapi untuk apa dia melukai dirinya sendiri?? bukankah itu menyakitkan?? apa tujuannya melakukan hal itu??

huuffftt......gue sandarkan punggung ke dinding. hanya bisa menatap wanita yg tergeletak lemah di atas kasur. mungkin dia tertidur. Indra sudah selesai membalut dan dia baru keluar dari kamar mandi setelah mencuci bekas darah di tangannya.

"buruan mandi, kita akan bawa dia ke rumah sakit," kata Indra.

"jangan...." wanita itu berkata lirih. "jangan bawa gue ke rumah sakit. jangan bawa gue ke sana.."

"eh, cewek aneh. lo itu mengalami luka serius. lo butuh pertolongan yg layak."

"nama gue Mevally, bukan cewek aneh."

Mevally..........akhirnya gue tau namanya.

"oke lah siapapun nama elo, kita harus ke rumah sakit. H-A-R-U-S!!"

"gue nggak apa-apa!" Mevally mencoba bangkit dan duduk.

"nggak apa-apa lo bilang??" Indra kernyitkan dahi. "mandi darah gitu lo bilang nggak apa-apa??? lo nggak ngerasain sakit apa??! gue yg liatnya aja ngeri!"

"gue nggak apa-apa! gue udah biasa!" Meva bersikeras menolak.

hey..apa maksudnya udah biasa?? apa wanita ini benar-benar gila untuk melukai dirinya sendiri??!

"terus, lo pikir lo hebat gitu?? dengan semua luka di kedua kaki lo, lo pikir lo cewek keren?? lo anak Banten yah?" Indra mencibir.

Meva menangis lagi sambil terduduk. gue yg sejak tadi diam mendengarkan jadi iba dengannya. pasti beban di pikirannya sudah melebihi batas yg sewajarnya. ada semacam guncangan hebat yg menerpa dirinya gue yakin.

gue geleng kepala melihat penampilan cewek yg satu ini. sangat acak-acakan. dengan rambut basah oleh keringat dia nampak semakin berantakan.

"ya udah kalo gitu lo tidur aja dulu," gue angkat bicara. "jangan nangis aja."

gue ambilkan segelas air dan menyerahkannya ke Meva. dia memegangnya dengan bergetar.

"minum," kata gue.

dia menurut.

"makasih," ujarnya pelan seraya mengembalikan gelas ke gue.

"lo tiduran aja dulu, jangan banyak gerak." gue membimbingnya merebahkan badan di kasur.

gue sandarkan lagi punggung gue ke dinding. memandang kosong sosok wanita yg tertidur di depan gue. hari ini seperti mimpi. dari dulu gue memang pengen tau tentang wanita ini. tapi bukan dengan cara semacam ini. entahlah, gue harus bersyukur atau apa.

wanita berkaos kaki hitam. dia memang wanita yg misterius........


Ditayangkan sebelumnya dari situs haha.hehe
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait