Kunjungan Wisman ke Indonesia Per-Februari Naik 12,61%

Kunjungan Wisman ke Indonesia Per-Februari Naik 12,61%

Kunjungan wisman pada Februari lalu tercatat 702.666 orang sehingga total kedatangan wisman dalam dua bulan pertama (Januari-Februari) 2014 naik menjadi 1.455.745 orang atau tumbuh 12,61% dibandingkan periode yang sama pada 2013 sebesar 1.292.743 orang. Peningkatan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sepanjang 2013 sebesar 9,4%. “Trendnya terlihat cukup bagus dan diharapkan bisa lebih baik lagi untuk bulan-bulan ke depan sehingga target kunjungan wisman 9,3 juta -9,4 juta tahun ini bisa tercapai, bahkan ada peluang untuk terlampaui,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari E. Pangestu.
 
Menurut Menteri, dari data yang ada selama ini kunjungan wisman dari bulan ke bulan memang cenderung berfluktuatif. Seperti terlihat pada Februari lalu, dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya (Januari) 753.079 orang maka terjadi penurunan 6,6%. Namun, dibandingkan dengan Februari 2013 angkanya lebih besar 3,57% atau sebanyak 678.415 wisman, sehingga secara keseluruhan trendnya tetap meningkat. “Bahkan dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada tahun-tahun sebelumnya, capaian Februari 2014 jauh lebih baik dan merupakan rekor tersendiri,” kata Menteri.
 
Menurut Menteri, sektor pariwisata mengalami kendala cukup besar sepanjang Februari lalu terutama terkait masih berlanjutnya bencana Gunung Sinabung dan meletusnya Gunung Kelud yang menyebabkan sejumlah bandara yang merupakan bagian dari pintu masuk utama wisman ditutup beberapa hari, seperti Juanda (Surabaya), Adi Sucipto (Yogyakarta), Adi Sumarno (Solo), Ahmad Yani (Semarang), dan Husein Sastranegara (Bandung).
 
Sejumlah kegiatan promosi dan sejumlah event internasional terkait industri kreatif sepanjang Februari, antara lain Indonesia Fashion Week dan Java Jazz Festival, cukup memberikan kontribusi terhadap kedatangan wisman. “Ini menunjukkan sinergi antara perkembangan industri kreatif dan pariwisata,” kata Menteri.
 
Disamping itu, peningkatan seat capacity untuk rute penerbangan langsung ke Indonesia ikut mendukung pertumbuhan kunjungan wisman. Untuk penerbangan bagi wisman Timur Tengah misalnya, seat capacity naik 13,5% dari 1.789.528 seats menjadi 2.031.276 seats dalam setahun. Begitu juga dengan penerbangan bagi wisman RTT, seat capacity penerbangan dari berbagai kota negara ini ke Indonesia meningkat secara signifikan sebesar 34,74% dari 435.344 seats menjadi 586.812 seat.
 
Sementara itu, seat capacity untuk wisman dari Korsel naik 31,63% dari 465.348 seats menjadi 612.560 seats, dan dari Filipina naik 50% dari 16.224 seats menjadi 24.336 seats.
 
Melihat trend peningkatan seat capacity dalam dua bulan terakhir, Menteri optimis bahwa pertumbuhan kunjungan wisman sepanjang tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2013. “Kondisi pasar global maupun iklim dalam negeri yang kondusif akan mendukung peningkatan kunjungan. Kita boleh berharap, prospek pariwisata, termasuk ekonomi kreatif akan lebih baik lagi,” katanya.
 
Menparekraf memberikan perhatian terhadap perkembangan positif pada trend pasar saat ini, khususnya peningkatan aksesibilitas dan kualitas sumber daya manusia dan  persepsi yang makin baik terhadap Indonesia. Berdasarkan laporan The World Travel & Tourism Council (WTTC), Menteri mengatakan bahwa peran pariwisata semakin signifikan dalam perekonomian global. Tahun 2013, pasar pariwisata dunia sudah mencapai US$ 7 triliun, dan pada 2014 pertumbuhan diperkirakan bisa mencapai 4,2%.
 
 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait