ISO 26000 Libatkan Peran Berbagai Lembaga Dalam Salurkan SR

ISO 26000 Libatkan Peran Berbagai Lembaga Dalam Salurkan SR

Tanggung jawab akan Social Responsibility (SR), kini tidak menjadi tanggung jawab verbal saja, melainkan juga tanggung jawab sosial yang bersifat global. Sehingga hal tersebut tidak bisa hanya ditanggung jawabkan dengan corporate, tapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak yang berkepentingan dalam membangun masyarakat, di Kuta, Bali. 

Untuk itu, Corporate Forum for Community Development (CFCD) dan Badan Standarisasi Nasional (BSN), mengajak peran stakeholder untuk mengikuti kemajuan adopsi ISO 26000 Social Responsibility (SR) sebagai panduan dalam mensinergi antara perusahaan dengan lembaga pendidikan, yayasan, institusi pemerintahan, organisasi konsumen dan yayasan lainnya untuk ikut peduli (care) terhadap lingkungan melalui program SR dalam memberdayakan masyarakat. 

Menurut Kepala BSN, Bambang Praseya, mengatakan melaui ISO 26000 tersebut, dirinya mengajak industri untuk care terhadap lingkungan. Sebab Industri tidaklah bisa lepas tangan dari peran lingkungan yang selama ini merupakan tempat berdirinya industri. 

"Melalui ISO 2600 SR, kita tekankan upaya pemeliharaan lingkungan yang ramah menjadi konsep kedepan, sehingga pemanfaatan resource secara baik bisa bermanfaat bagi lingkungan. Tiga tahun kedepan kita usahakan program ini untuk bisa disempurnakan dengan menyerap di regional indonesia ,"ungkap Bambang. 

Sementara itu, ketua CFCD, Suwandi mengatakan, dengan berangkatnya UU no 40 tahun 2007 dan dengan terbitnya PP 74 tahun 2014, dan Indonesia telah mengadopsi ISO 26000 SR, hal tersebut banyak ditanggapi dengan sangat senang oleh para anggota. "Banyak sinergi dengan lembaga dan institusi lain dalam ISO 26000 ini, ini merupakan hal yang sangat bagus," ungkap Bambang. 
 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait