Melukat Di Desa Sebatu, Tegallalang, Gianyar

Melukat Di Desa Sebatu, Tegallalang, Gianyar

Jika kita berkunjung ke kecamatan Tegallalang, kabupaten Gianyar dekat Ubud ( Bali ) untuk melihat indahnya sawah terasering, jangan lupa untuk berkunjung ke pura kawi sebatu. Pura sebatu cukup indah tidak kalah dengan pura Tirta Empul Tampak Siring.

Di sana juga ada tempat pemandian untuk melukat. Namun yang ingin saya informasikan adalah tempat melukat lain yang tidak jauh dari pura kawi sebatu ini. Tempat melukat ini bukan tempat wisata sebetulnya, Karena tempat pemandian melukat ini masih terkesan keramat. Jarang sekali ada pengunjung, lain halnya dengan Pura Tirta Empul ataupun Pura Gunung kawi Sebatu kecuali di hari hari tertentu seperti purnama kajeng kliwon ( penanggalan Bali ).

Menurut penjaga tempat melukat tersebut di katakan, jika di hari tersebut tempat ini bisa lebih ramai daripada pura Kawi Sebatu ataupun Tirta Empul. Yang buat penasaran adalah tentang berubahnya warna air jika seseorang melukat/mandi di bawah air terjun kecil tersebut. Bilamana dalam diri orang yang mandi tersebut terdapat sesuatu hal yang negatif maka air akan berubah keruh keputihan. Tergantung sebrapa seberapa besar hal negatif yang ada dalam diri seseorang tersebut.

Hal negatif ini biasanya berupa perbuatan magic seseorang atau perilaku orang tersebut. Untuk mencapai tempat tersebut kita harus berjalan kurang lebih tigapuluh meter dari parkir kemudian menuruni anak tangga yang cukup dalam. Untuk kembalinya yang perlu tenaga ekstra, kalau tidak pernah olah raga di jamin terengah engah untuk mencapai atas.

Sebelum seseorang melakukan melukat maka di haruskan berdoa terlebih dahulu untuk mohon berkat dalam melukat nantinya di pura kecil persis di atasnya pemandian, baru kemudian di perkenankan melukat. Banyak dari pengunjung juga membawa uang kepeng untuk di buang di sana,membuang hal negatif. Airnya cukup dingin dan menyegarkan melebihi pemandian di Pura Sebatu atau Tirta Empul.

Orang di luar agama hindupun boleh ikut melukat asal mengenakan kain dan sabuk seperti halnya orang orang  yang melukat di sana. Katanya para pengunjung yang sudah selesai melakukan melukat rasanya segar dan ringan tanpa beban. seolah olah lepas dari semua permasalahan.  Itu sih katanya, saya sendiri juga kurang tahu karena hanya cuci muka saja di bagian hilirnya. sebab saat kesana tak pernah bawa kain untuk melukat. anyway, jika anda juga penasaran dengan bisa berubahnya warna air tempat melukat, anda bisa berkungjung dan menyaksikan sendiri kebenaran itu.


Ditayangkan sebelumnya dari situs beninbali99
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait