4 Wisata Murah di Bali yang Jarang Dimasukkan ke Dalam Paket Wisata

4  Wisata Murah di Bali yang Jarang Dimasukkan ke Dalam Paket Wisata

1. Air Terjun Kanto Lampo



Nama Air Terjun Kanto Lampo makin populer di kalangan traveller. Lokasinya berada di Banjar Kelod Kangin, Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar, Bali atau berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Denpasar. Mengunjungi air terjun ini terbilang mudah dengan cara menuju ke Desa Beng. Sudah terdapat baliho dan petunjuk arah untuk sampai ke Air Terjun Kanto Lampo. Parkir yang disediakan cukup luas sehingga pengunjung yang membawa kendaraan roda empat bisa dengan mudah memarkirkan kendaraannya.Pengunjung tidak dipungut biaya parkir, baik yang membawa mobil maupun motor. Di dekat area parkir, terdapat pedagang yang menjual minuman dan makanan ringan.Beberapa pemuda berjaga di sebuah bale sederhana untuk membantu atau memberikan informasi kepada pengunjung. Memasuki objek wisata alam ini dikenakan Rp 5.000 saja. Pengunjung harus menuruni ratusan anak tangga terlebih dulu untuk sampai ke lokasi air terjun.

Jika merasa lelah, sudah terdapat beberapa pedagang dengan tempat untuk beristirahat. Fasilitas yang ada di objek wisata baru ini terbilang cukup memadai. Di dekat tangga, terdapat ruang ganti sederhana bagi pengunjung wanita dan pria. Dalam ruang ganti terdapat bak berisi air yang berasal dari sumber mata air. Tak jauh dari sana, ada sebuah pancoran yang airnya terus mengalir. Banyak warga maupun pengunjung mengambil air dari pancoran karena bisa langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

2. Air Terjun Tibumana



Air terjun Tibumana menjadi satu alternatif pilihan destinasi wisata di wilayah Gianyar, BaliObyek wisata ini berada di Banjar Bangun Lemah Kawan, Desa Apuan, Kecamatan Susut Bangli, Bali. Di antara dua air terjun kembar Tibumana, ada sebuah lubang menganga terlihat jelas di belakangnya. Warga mempercayai goa tersebut adalah jalan pintas menuju Pura Goa Raja Besakih. Namun itu hanya sebatas keyakinan. Sampai saat ini belum ada bukti sahih yang menyatakan demikian.


Pengunjung yang datang sebelumnya diperbolehkan mandi di air terjun Tibumana. Namun meruak kemudian cerita bahwa, tempat tersebut adalah tempat pesiraman (pemandian) niskala. Untuk menghormati kepercayaan itu, kini pengunjung tidak diperkenankan mandi lagi. Jika ingin bermain air, maupun berfoto, lebih baik tetap waspada. Perbedaan warna air yang biru dan jernih menandakan bahwa tibu tersebut benar-benar dalam.

3. Kemenuh Butterfly Park



Kupu-kupu di Kemenuh Butterfly Park yang berada di Jalan Raya Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Kemenuh Butterfly Park menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi di daerah Gianyar. Lokasinya berada di Jalan Raya Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, BaliTempat ini mulai dibuka untuk umum pada 28 September 2015. Kemenuh Butterfly Park bisa ditempuh dengan waktu 45 menit dari Kota Denpasar atau sekitar satu jam dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Badung, Bali. Sesampai di pertigaan Patung Bayi Saka, berbelok arah ke timur. Kemenuh Butterfly Park berada sekitar 400 meter dari Patung Bayi Saka, atau berada di sisi utara jalan. Ide pendirian Kemenuh Butterfly Park didalangi oleh Ida Bagus Witara yang kini sekaligus sebagai pengelola.

 
Baginya kupu-kupu adalah hewan yang menarik dan unik untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai wahana rekreasi, Kemenuh Butterfly Park juga memiliki misi sebagai tempat konservasi, edukasi, dan atraksi bagi pengunjung yang rata-rata masih didominasi oleh turis mancanegara. Untuk biaya masuk bagi anak-anak dikenakan Rp 50 ribu dan dewasa Rp 100 ribu serta mendapatkan welcome drink.Kemenuh Butterfly Park yang buka dari pukul 09.00-18.30 Wita ini juga memiliki beberapa fasilitas. Satu di antaranya adalah restoran yang memiliki pemandangan langsung ke areal persawahan. Restoran berada berdekatan dengan pintu keluar.

4. Hidden Canyon

Tebing curam Hidden Canyon Beji Guwang atau Hidden Canyon Bali, Gianyar, Bali. Kawasan ini masih alami dan asri. Populer di kalangan netizen karena kerap diunggah di sosial media.Kawasan tersebut banyak diperbincangkan orang-orang karena aliran sungainya dibentengi tebing batu tajam di kanan dan kirinya.Karena bentuknya tersebut, oleh beberapa anak muda dan pengunjung yang datang ke sini, spot ini disebut dengan Hidden Canyon Beji Guwang atau Hidden Canyon Bali. Sebenarnya spot ini berada di area Sungai Beji yang lokasinya dekat dengan Pura Dalem Guwang, Sukawati, Gianyar. Tepat di sebelah pura, ada tangga menuju ke bawah, dari sini akses menuju hidden canyon tersebut dimulai.

Sekitar 700 meter jarak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki hingga tiba di area yang dimaksud. Dengan melewati batu-batu tersebut, dan sesekali harus membiarkan kaki basah dengan melewati sungai, seperti itulah akses jalan yang harus dilalui para pengunjung di sini. Tak hanya itu, pengunjung juga harus siap memanjat dan meraba-raba dinding tebing untuk bisa berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Untuk menjangkau lokasi ini tidak sulit. Jika datang dari Denpasar, membutuhkan waktu 30 menit saja dengan mencari Pura Beji Guwang. Patokannya adalah Patung Garuda, kemudian ke arah timurnya. Dari sana bisa mencari Banjar Wangbung. Kurang lebih 200 meter setelah melewati Bale Banjar Wangbung, tampaklah keberadaan pura ini. Untuk memasuki kawasan ini, hanya dipungut biaya parkir dan tiket masuk seikhlasnya.

 


Ditayangkan sebelumnya dari situs Tribunbali
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait