Terbatasnya Data Stok Ikan Kendala Utama Dalam Pengelolaan Perikanan

Terbatasnya Data Stok Ikan  Kendala Utama Dalam Pengelolaan Perikanan

 Terbatasnya data stok ikan dan upaya perikanan menjadi kendala utama didalam upaya menerapkan pengelolaan perikanan berkelanjutan. Meskipun data statistik perikanan nasional memberikan informasi tentang total produksi perikanan, namun tidak banyak diketahui informasi tentang tingkat dan lokasi upaya penangkapan atau status stok ikan.

Sebagian besar usaha perikanan di Indonesia tidak memiliki cukup data, terutama usaha perikanan skala kecil yang mempunyai kontribusi lebih dari 90 persen. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak lama telah melakukan data statistik perikanan, namun data itu belumlah secanggih sekarang.

Kini pasca munculnya program I-Fish yang merupakan kerjasama KKP dengan United States Agency International Development (USAID), program ini diharapkan dapat memberikan kerangka kerja bagi lembaga-lembaga pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi dan stakeholder lain untuk bekerjasama meningkatkan data perikanan dan pengelolaan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Tangkap dan Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Gelwin Yusuf menjelaskan, jika statistik perikanan telah berjalan cukup lama, bahkan pihaknya sering melakukan revisi setiap tahun namun hal itu tidak seakurat seperti program I-Fish.

 “Jumlah produksi nasional meningkat setiap tahun, sampai kita mengeluarkan data potensi yang kita revisi setiap beberapa tahun, potensi perlu karena kita bisa menentukan potensi jumlah ikan yang ditangkap, dengan I-Fish lebih akurat memberikan contoh bagaimana mengukur potensi  ikan untuk kawasan kecil  misalnya di NTB dia kembangkan yang ideal contoh I-Fish ini yang harus dikembangkan di nasional, tapi kan tidak bisa langsung cepat jadi perlu waktu,”jelasnya  disaat membuka Konferensi Marine Resource Program di Kuta, Selasa (2/9/2014). 

Sementara itu Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan-KKP, Saut Hutagulung program I-Fish sangat penting dalam rangka pengelolaan dan pemasaran karena merupakan platform kolaborasi melalui Komisi Pengelolaan Data Perikanan (Data Management Comitte-DMC) yang terdiri dari pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, sektor swasta.  

“Pengelolaan data secara bersama-sama antara pelaku-pelaku usaha dari hulu ke hilir sangat menentukan keberlanjutan itu sangat menjamin bahwa sumber daya itu akan tersedia dalam jangka panjang, jadi prinsip suistanability itu sangat penting, kedua bahwa I-Fish sangat individual perusahaan mana saja yang terlibat, kapal siapa yang menangkap, perusahaan mana yang melakukan pengolahan, sehingga untuk ketelurusan sangat penting,” paparnya

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait