Perkembangan Informasi dan Teknologi, Transaksi Digital Menjanjikan

Perkembangan Informasi dan Teknologi,  Transaksi Digital Menjanjikan

Perkembangan jaman serta Informasi dan Teknologi (IT), tak dipungkiri telah merubah sejumlah kebiasaan masyarakat, khususnya dari yang semula konvensional, menjadi serba digital. Salah satunya terbukti dari pola pembayaran dan transaksi keuangan, dimana masyarakat tidak perlu sulit membawa uang tunai dalam berbelanja. Kondisi ini menjadi peluang tersendiri, dan mulai ditangkap oleh para penggiat usaha yang paham betul tentang IT atau begitu pula sebaliknya, untuk membuat sebuah basis aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Tidak hanya lembaga keuangan dan perbankkan, provider telekomunikasi dan pelaku swasta pun, melihat hal ini sebagai peluang dan prospek pasar yang sangat menjanjikan.

Perwakilan KESLES, Michael Harefa kepada wartawan, di Kuta, mengakui, pola transaksi digital kedepannya sangat menjanjikan. Namun untuk memulainya, memang ditemui beberapa tantangan, diantaranya untuk merubah pola lama konsumen, ataupun pengusaha penyedia barang dan jasa, agar mau beralih dari sistem konvensional ke digital.

"Untuk saat ini memang responnya positif. Tapi saat ini belum terlalu banyak, tetap butuh edukasi. Tapi lambat laun semua yang konvensional akan berubah jadi digital. Itu yang kita lihat, KESLES melihat peluangnya disitu," ungkapnya.

Sementara soal pangsa dan prospek pasar, Michael Harefa mengaku, saat ini pasar yang potensial untuk digarap adalah kalangan muda dan masyarakat pengguna gadget. Dari data yang ada, khusus di KESLES ia mengungkapkan, setidaknya sudah 40.000 member terdaftar sampai akhir Maret 2016. Total transaksi sebanyak 4.000 dengan minimal pembelanjaan Rp. 250 ribu per-orang per-bulan, yang dapat dilakukan di 320 merchant di seluruh indonesia. 

"Kami sejak launching Oktober 2015, total member empat puluh ribu, yang aktif 40 persen lah, dan kalau diperkirakan average transaksi kita empat ribu perbulan dengan ticket size dua ratus lima puluh ribu rupiah," katanya. 

Berbicara keamanan dalam transaksi keuangan digital, Michael Harefa mengakui dari sisi keamanan sangat terjamin dengan pola digital, karena masing-masing pengembang aplikasi, memiliki standarisasi keamanan, seperti dengan penerapan Personal Identification Number (PIN) dan Password.

"Jadi dikeamanan sendiri itu, sangat aman ya. Contoh dikami, ada pemberlakuan PIN, kalau salah 3 kali otomatis akan akan diblock, dan sistem kami akan meminta sejumlah data rahasia member. Jadi saya jamin keamanannya untuk transaksi digital," terangnya.


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Komentar (1)
July 18, 2016 pada 12:56pm

semakin berkembang saja ini jaman

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait