Untuk Hasil Optimal, 5 Hal Yang Harus Dihindari Sebelum Melakukan Olah Raga Lari

Untuk Hasil Optimal, 5 Hal Yang Harus Dihindari Sebelum Melakukan Olah Raga Lari

Berlari adalah olahraga yang paling efektif untuk membakar kalori dan tidak menghabiskan banyak biaya. Namun, olahraga ini ternyata tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Perlu Persiapan khusus sebelum memulainya. Susan Paul seorang pelatih lari dari Amerika Serikat mengatakan bahwa berlari memerlukan persiapan tubuh yang optimal. 

4 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Lari "Pemanasan yang tepat juga menjadi kunci kesuksesan seorang pelari," ujar Susan. Untuk mendapatkan hasil optimal, ada lima hal yang harus dihindari sebelum melakukan olah raga lari. Hal tersebut sebagai berikut: 

1. Peregangan Statis Banyak dari kita diajari soal pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga. Namun ternyata banyak teori tersebut sekarang sudah usang. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa peregangan statis (menahan posisi tertentu dalam jangka waktu tertentu) ternyata bukan cara terbaik untuk mempersiapkan otot sebelum berlari. Peregangan statis justru membuat tubuh lebih lambat untuk mempersiapkan diri. Melakukan peregangan statis selama 30-60 detik juga dapat memperpanjang otot dan mempengaruhi sinyal antara otot dan otak. Hal ini memicu reflek perlindungan otot. Reflek inilah yang menurunkan kekuatan otot dan membuatnya sulit meregang secara alami. Solusinya, anda bisa melakukan peregangan dinamis (Melakukan berbagai gerakan dalam waktu singkat). Gerakan dinamis ini mampu memicu pergerakan otot yang mensimulasikan gerakan seperti saat sedang berjalan. 

2. Makan Terlalu Banyak Ini mungkin nasehat yang sudah sering didengar. namun ada baiknya diingatkan berulang-ulang. Seorang pelari memang membutuhkan karbohidrat untuk memberi tenaga. Tak heran bila banyak yang melakukan carbo loading (makan karbohidrat) sebelum lari. Namun mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak tentu bukan tindakan yang tepat. Ilustrasi makan terlalu larut (Artfoliophoto) Hindari makan dalam porsi besar sebelum berlari. Banyaknya makanan dalam perut saat berlari membuat perut terasa tidak nyaman. Saat berlari, proses pencernaan berjalan lamban dan aliran darah ke dalam sistem gastro-intestinal (GI) dialihkan ke otot untuk berolahraga. Akibatnya makanan tidak dapat dicerna dengan normal dan akan menimbulkan efek samping seperti kram. Bila Anda berlari di pagi hari dalam jarak pendek, mungkin Anda tidak perlu makan apapun sebelumnya. Berlari satu jam dengan perut kosong tidak akan jadi masalah. Namun bila Anda lari di siang atau sore hari, maka asupan makanan perlu diperhitungkan. Berilah jeda minimal satu atau dua jam antara makan dan lari. Biarkan perut mencerna makanan dahulu. Cara lain adalah dengan makan dalam porsi kecil namun lebih sering agar kadar gula stabil dan tubuh mendapatkan energi untuk lari. Pilihlah makanan yang mengandung protein atau karbohidrat yang lebih mudah dicerna. Hindari makanan berlemak, manis, atau terlalu berserta karena akan merepotkan saat lari. 

3. Terlau banyak atau kurang minum  Jangan menggelontor tubuh dengan air minum sebelum lari. Bukannya terhidrasi dengan baik, anda justru malah bisa kembung karena air dan sulit berlari. Lebih baik jika kita minum sedikit-sedikit namun terus menerus sepanjang hari. Ilustrasi minum air saat udara panas(Jupiterimages) Terlalu banyak minum atau bahkan dehidrasi akan membahayakan tubuh kita. Kadar air yang dibutuhkan oleh tubuh biasanya dua liter dalam sehari. Namun, indikator kebutuhan air ini bisa dilihat dari warna urine kita. Jika warna urine jernih maka itu tanda bahwa kita cukup minum, sebaliknya jika berwarna kuning pekat lebih baik kita banyak mengkonsumsi air. Perlu diperhatikan bahwa mengkonsumsi kafein dan pemanis buatan sebelum berlari juga tidak disarankan. Kafein dapat memicu detak jantung dan pemanis buatan dapat menimbulkan tekanan dalam perut selama berolahraga. 

4. Lupa ke toilet Hal yang paling menjengkelkan saat berlari adalah rasa ingin buang air. Oleh karenanya pastikan Anda mengosongkan perut sebelum lari. Hindari minuman berkafein atau minuman yang membuat Anda ingin pipis terus menerus. Ilustrasi. Selain itu perhatikan asupan air dan makanan. Kita sebaiknya tidak mengkonsumsinya terlalu banyak agar tidak menimbulkan masalah perut saat berlari. Bagi mereka yang memang sering ke toilet, rencanakanlah rute yang memungkinkan Anda mampir ke toilet umum atau tempat di mana Anda bisa buang air. 

5. Dengarkan tubuh Anda Tubuh mempunyai cara untuk memberitahu apakah kita harus terus atau berhenti. Jadi bila Anda merasa tidak nyaman, terlalu capek, atau kurang sehat, jangan memaksakan diri. Bila perlu ambil hari libur dan beristirahat. Ilustrasi cedera dan nyeri. Jika perasaan sakit itu hanya ada dititik tertentu, misalnya di pergelangan kaki saja, maka Anda masih bisa melakukan olahraga lain, seperti fitness atau berenang. Lari dan olahraga lain adalah kegiatan sepanjang hidup. Maka jagalah agar Anda selalu dapat melakukannya dengan nyaman dan gembira.
 


Ditayangkan sebelumnya dari situs lifestyle.kompas.com
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait