Potensi "Surfing" di Indonesia Sangat Besar

Potensi "Surfing" di Indonesia Sangat Besar

Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) mendorong pemerintah daerah menggali pariwisata minat khusus salah satunya melalui aktivitas berselancar atau "surfing" karena berpotensi besar mendatangkan wisatawan mancanegara

Bahkan wisata bahari ditarget mampu mendatangkan 1 juta wisatawan mancagera di tahun 2019. Salah satu komponen wisata bahari yang akan dioptimalkan adalah selancar ombak (surfing).

Anggota bidang I Tim Percerpatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata RI, Tipi Jabrik mengaku yakin target itu dapat terealisasi. Alasannya karena wisata bahari dengan surfingnya menyimpan potensi yang sangat signifikan.

 "Sebenarnya secara tidak langsung surfing adalah ujung tombak pariwisata di Indonesia sejak tahun 70an. Bali dibuka oleh peselancar-peselancar tahun 70an. Dan lama kelamaan kita melihat potensi ini bisa dijadikan sebagai program yang sama untuk daerah-daerah lain. 

Seperti kita lihat Nias dibuka tahun 80an sudah terkenal, Mentawai tahun 90an, G-Land Jawa Timur tahun 70an," ungkapnya usai Press Conference 2018 World Junior Championships, di Kuta, Jumat (16/11/2018).

 Tipi menyebut, peran serta pemerintah daerah sangat diperlukan untuk mempercepat pengembangan selancar ombak sebagai unggulan di sektor wisata bahari. Sinergitas dengan pemerintah daerah lebih ditekankan pada upaya membuka spot surfing yang selama ini belum tereksplorasi.

 "Jadi ini adalah salah satu cara untuk mempercepat proses pembukaan potensi daerah mereka untuksurfing, yaitu dengan membawa event. Kalau ada eventyang pasti itu kan ada kolaborasi antara peselancar sendiri, asosiasi dunia, media. Lain kalau pemerintah daerah membuat festival tanpa melibatkan profesional-profesional itu akan susah. Jadi dengan membawaevent skala dunia dengan WSL (World Surf League) lebih mempercepat," ujar Tipi yang juga mengemban amanat sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI).

Sejumlah negara, lanjut dia, menjadikan "surfing" sebagai salah satu pendulang devisa dan menjadi bagian terpenting dari pariwisata karena ombak yang menjadi media utama tidak pernah habis. 

Taiwan, misalnya menjadikan berselancar sebagai ajang menarik turis dengan mengadakan kejuaraan dunia junior yang juga diikuti tiga peselancar Bali yakni Rio Waida, Kailani dan Ketut Agus Aditya, 26 November-7 Desember 2018.

Negara lain yang menjadikan berselancar sebagai ajang menarik wisatawan di antaranya Korea Selatan dan Jepang.

Ia mengharapkan pemerintah daerah semakin gencar mengembangkan wisata minat khusus itu yang saat ini banyak diminati wisatawan mancanegara khususnya dari Australia. 

 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait