World Tourism Day Diharapkan Mampu Jadi Ajang Promosi Tri Hita Karana

World Tourism Day Diharapkan Mampu Jadi Ajang Promosi Tri Hita Karana
Wisnu Wardhana tim Tri Hita Karana Research Centerdi Denpasar mengatakan World Tourism Day yang akan digelar mendatang merupakan ajang tahunan  dan merupakan bentuk partisipasi Bali yang merupakan salah satu kawasan pariwisata di Indonesia. 
 
“Sementara untuk tingkat global, perayaan akan berpusat di Thailand pada tanggal 27 September 2016,” tuturnya. Ditambahkannya tahun ini ajang internasional tersebut akan mengambil tema Tourism For All atau Pariwisata harus bisa dinikmati semua kalangan. “Jadi kami harap semua kalangan baik generasi muda, manula hingga masyarakat yang berkebutuhan khusus bisa mengakses wisata di Bali dengan mudah. Contoh kecil hotel maupun objek wisata harus ditunjang dengan fasilitas bagi para pemakai kursi roda, atau lift yang dilengkapi dengan huruf braille agar memudahkan para tuna netra, dan sebagainya,” imbuhnya. 
 
Dalam kesempatan itu, Ia juga memaparkan jika event tersebut akan digunakan sebagai ajang untuk mensinergikan para petani beserta para pengusaha lokal dengan pelaku pariwisata. Untuk itulah simantri, binaan Dekranasda beserta binaan dari Dinas perindustrian dan Perdagangan beserta dari Dinas Kelautan turut diundang untuk memeriahkan acara tersebut. Sehingga  ke depan bisa terjalin kerja sama antara mereka. “Hal itu juga sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, dimana hasil tanaman lokal dan industri lokal bisa digunakan untuk mengembangkan wisata di Bali. jika ini terjalin dengan baik akan ada hubungan yang saling menguntungkan,” tambahnya. Wisnu Wardana menambahkan  keberangkatannya ke Universitas Valencia, Spanyol dalam rangka mempresentasikan konsep Tri Hita Karana di hadapan para dosen dan profesor di sana pada tanggal 19 September mendatang. 
 
“Keberangkatan saya merupakan undangan dari pihak Universitas, dan juga sebagai apresiasi positif untuk konsep Tri Hita Karana yang adiluhung tersebut. Dua hari setelah acara di Universitas tersebut, saya akan melanjutkan perjalanan ke Madrid untuk mengunjungi markas besar PBB di sana di bidang pariwisata yaituWorld Tourism Organization,” tandasnya.

Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap agar filosofi Bali yang adilihung Tri Hita Karana bisa diperkenalkan kan secara global di ajang World Tourism Dayyang akan dilaksanakan di Hotel Discovery Kartika Plaza, Kuta tanggal 1 Oktober mendatang.  

Menurutnya filosofi yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali hingga saat ini memang harus menjadi acuan para stake holder di bidang pariwisata dalam mengembangkan profesinya di pulau ini. “Saya harap kedepan pelaku pariwisata berpegang teguh terhadap konsep Tri Hita Karana, supaya pariwisata Bali tidak kehilangan jati dirinya,” tegasnya.

 Pastika menyatakan dukungannya secara penuh dan berharap event ini bisa menaikkan taraf pariwisata Bali hingga mampu bersaing secara global. “Setidaknya pariwisata kita sudah harus mampu menyesuaikan dengan kode etik wisata yang sudah ditetapkan secara global, mulai dari tingkat pelayanan hingga fasilitas penunjang. Sehingga wisata Bali tidak semakin ditinggalkan di kemudian hari,” imbuhnya. Apalagi saat ini telah banyak destinasi wisata yang telah diakui PBB melalui penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia seperti Jatiluwih dan lainnya. 

Hal itu sudah tentu menjadi nilai lebih bagi daya tarik wisata Bali yang harus dijaga. Secara lebih luas, orang nomor satu di Bali ini juga menyatakan keinginannya agar pariwisata Bali semakin berbenah dengan tidak mengesampingkan nilai budaya yang sudah mengakar dan isu lingkungan yang menjadi konsen dunia dewasa ini.


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait