Waspada Gejala Penyakit Akibat Virus Zika Mirip DBD! Bali Aktifkan Sensor Suhu Tubuh

Waspada Gejala Penyakit Akibat Virus Zika Mirip DBD! Bali Aktifkan Sensor Suhu Tubuh

Guna mencegah virus zika memasuki wilayah Bali, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Balitelah mengaktifkan seluruh surveilans (pengawasan) supaya bisa mendeteksi secara dini kemungkinan munculnya kasus virus baru tersebut.

Bali mewaspadai virus zika karena perantara penularan (vektor)virus zika adalah sama dengan vektor yang menularkan Deman Berdarah Dengue (DBD), yakni nyamuk Aedes Aegypti.

Sementara itu, Bali merupakan salah-satu dari 5 daerah di Indonesia dengan kasus DBD tinggi pada tahun 2015.

Menurut Kepala Dinkes Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, surveilans akan fokus pada empat pintu utama masuk Bali, yakni Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Pada empat pintu masuk itu akan dipasang alat pemindai atau sensor suhu tubuh (thermo scanner).

Alat ini akan ditempatkan pada terminal kedatangan untuk mengetahui suhu penumpang.

Thermo scanner akan memproyeksikan warna ke monitor dan bila didapatkan adanya suhu yang tinggi pada penumpang (>38 derajat Celcius), maka alarm akan berbunyi secara otomatis.

Jika dari pemeriksaan thermo scanner ada pendatang ke Bali(termasuk wisatawan) diduga terjangkiti virus zika, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Jika dicurigai terjangkit virus zika, maka ia akan dibawa ke ruangan isolasi di RSUP Sanglah untuk dilakukan cek laboratorium dan pemeriksaan lanjutan oleh tim dokter.

“Ini seperti pencegahan yang kami lakukan saat muncul kasus infeksi terdahulu yang terjangkit di negara lain, misalnya SAR. Sebab, Bali merupakan daerah pariwisata yang banyak dikunjungi. Kami akan lakukan pencegahan dan deteksi dini dengan mengaktifkan seluruh surveilans di pintu masuk menuju Bali,” jelas Ketut Suarjaya saat dihubungi di Denpasar, Minggu (31/1/2016). 

Untuk diketahui, penyakit yang ditimbulkan virus zika belakangan ini meledak (outbreak) di wilayah benua Amerika, dengan kasus terbanyak terjadi di Brazil.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, hingga minggu ke-2 di tahun 2016 ini, di Brazil sudah terjadi 3.893 kasus penyakit akibat zika, dengan 49 orang diantaranya meninggal dunia.

Kemenkes mengakui, virus zika telah ditemukan di Indonesia pada 2015, yakni pada seorang pasien di Jambi.

Thermo scanner akan memproyeksikan warna ke monitor dan bila didapatkan adanya suhu yang tinggi pada penumpang (>38 derajat Celcius), maka alarm akan berbunyi secara otomatis.

Jika dari pemeriksaan thermo scanner ada pendatang ke Bali(termasuk wisatawan) diduga terjangkiti virus zika, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Jika dicurigai terjangkit virus zika, maka ia akan dibawa ke ruangan isolasi di RSUP Sanglah untuk dilakukan cek laboratorium dan pemeriksaan lanjutan oleh tim dokter.

“Ini seperti pencegahan yang kami lakukan saat muncul kasus infeksi terdahulu yang terjangkit di negara lain, misalnya SAR. Sebab, Bali merupakan daerah pariwisata yang banyak dikunjungi. Kami akan lakukan pencegahan dan deteksi dini dengan mengaktifkan seluruh surveilans di pintu masuk menujuBali,” jelas Ketut Suarjaya saat dihubungi Tribun Bali di Denpasar, Minggu (31/1/2016).

Untuk diketahui, penyakit yang ditimbulkan virus zika belakangan ini meledak (outbreak) di wilayah benua Amerika, dengan kasus terbanyak terjadi di Brazil.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, hingga minggu ke-2 di tahun 2016 ini, di Brazil sudah terjadi 3.893 kasus penyakit akibat zika, dengan 49 orang diantaranya meninggal dunia.

Kemenkes mengakui, virus zika telah ditemukan di Indonesia pada 2015, yakni pada seorang pasien di Jambi.


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunbali
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait