Ternyata Ini Diduga Penyebab Bentrok Ormas yang Juga Sesama Nyama Bali

Ternyata Ini Diduga Penyebab Bentrok Ormas yang Juga Sesama Nyama Bali

Empat orang mati sia-sia dan empat orang luka parah akibat bentrok antar-ormas besar di Bali, Kamis (17/12/2015) petang. Sementara dari beberapa sumber di Lapas Kerobokan menyebutkan, ketegangan di dalam lapas sudah terasa sejak Rabu (16/12/2015).

“Pada saat itu ketiga tersangka kasus pembunuhan Direktur Kafeteria Royal Palace dilimpahkan dalam tahap II dari Polresta Denpasar ke Kejaksaan Negeri Denpasar sekitar pukul 09.00 Wita,” jelasnya.

Tiga tersangka yakni TY, MB, dan IWS, setelah diserahkan ke Kejari Denpasar, lanjut dilakukan penahanan di Lapas Kerobokan oleh jaksa.

Saat dibawa ke Lapas Kerobokan, tiga tersangka dikawal oleh salah satu ormas. Jumlahnya pun ratusan menuju ke Lapas Kerobokan.

Ketegangan yang dirasakan oleh para sipir dan pegawai makin memuncak pada Kamis (17/12/2015) saat adanya penyerahan tahap II tersangka kasus penganiayaan di Jalan Pidada.

Setelah diserahkan dalam tahap II, mereka pun akan ditahan diLapas Kerobokan. Tersangka SS dan KS rencananya juga diantar oleh ratusan anggota ormas yang lain.

Sekitar pukul 11.00 Wita, terjadi keributan di dalam Lapas ketika ayah dari salah satu pelaku pembunuhan di Royal menjenguk anaknya, dan terjadi pertengkaran mulut dengan anggota ormas lain yang kebetulan juga menjenguk temannya.

Namun pertengkaran dapat dilerai oleh petugas lapas.

Situasi kembali tegang dan gesekan terjadi di depan tower air di dalam lapas sekitar pukul 15.50 Wita. Napi di Blok D dan C1 saling serang menggunakan batu dan senjata tajam berbagai jenis seperti pedang.

Suara gaduh pun muncul, ada beberapa kaca terkena batu, dan atap yang terbuat dari seng membuat suara menjadi tambah gaduh, ditambah suara teriakan mereka yang keras-keras dan saling bersahutan.

"Bentrokan sangat cepat terjadi dan darah bercucuran di sekitar lokasi. Empat korban pun segera dilarikan ke RSUP Sanglah," ungkap seorang anggota sipir yang namanya minta tak ditulis.

“Yang dapat kami lakukan melarikan diri keluar, karena suasana makin tak menentu. Serta melihat korban yang mengalami luka cukup parah. Lebih baik kami mencari selamat,” tandasnya.

Menyikapi situasi yang tidak kondusif serta adanya ancaman, Kasi Pidum Kejari Denpasar, Ketut Maha Agung, segera mengambil tindakan dengan membawa dan minta penahanan terhadap dua tersangka kasus pidada ke Polda Bali.

"Untuk menghindari segala kemungkinan yang buruk, kami telah berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk menahan dua tersangka di sana (Polda Bali)," jelasnya singkat saat dihubungi.

Sementara suasana di depan Lapas Kerobokan tampak ramai dijaga oleh ratusan anggota gabungan kepolisian.
Jalan umum di depan lapas pun ditutup, terlihat sebagian polisi berjaga di luar lapas dan sebagian masuk ke dalam lapas.

Selang beberapa menit, datang ratusan orang ke Lapas Kerobokan. Kedatangan mereka untuk menjemput keluarga yang tengah menjenguk tahanan lainnya dan posisinya berada di dalam lapas.

Namun massa itu langsung dicegah oleh polisi dan digiring menuju luar area lapas. Tampak dari massa ada yang membawa tombak serta pentungan besi. (*)


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunnews
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait