Tekan Inflasi Jelang Galungan, TPID Akan Lakukan Operasi Pasar

Tekan Inflasi Jelang Galungan, TPID Akan Lakukan Operasi Pasar

Jelang perayaan hari raya Galungan dan Kuningan yang akan jatuh pada bulan September mendatang, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang juga selaku Ketua TPID Provinsi Bali meminta kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali maupun Kabupaten untuk gencar melakukan operasi pasar guna mengantisipasi melonjaknya hargamenjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Demikian disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi TPID Provinsi Bali bersama Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten/Kota seBali di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Denpasar.

“Prioritas kita nanti yakni bagaimana ketersediaan daging di Bali mencukupi untuk memenuhi kebutuhan untuk Galungan dan Kuningan,” jelas Sudikerta yang menurutnya ketersediaan daging tersebut yang sering menyebabkan naiknya angka inflasi menjelang hari raya tersebut. Operasi Pasar tersebut agar dilakukan di pasar – pasar sentral di seluruh Bali khususnya di wilayah yang berpotensi terjadi kenaikan inflasi dalam waktu tersebut yakni Kota Denpasar dan kabupaten Buleleng. ”Semua harus bergerak, khususnya wilayah Denpasar dan Buleleng yang sering menjadi penyumbang angka inflasi tertinggi untuk Bali, jangan sampai saat itu terjadi inflasi dan tidak stabilnya harga atau bahkan kekurangan stok, kasihan masyarakat kita nanti,” tegas Sudikerta.

Oleh karena itu, ia memerintahkan kepada seluruh stakeholder baik itu di provinsi maupun kabupaten/kota untuk menyediakan suplai yang berlebih terutama untuk daging namun  hal tersebut juga harus dilakukan pada komoditi – komoditi lainnya yang memungkinkan akan memunculkan inflasi. Lebih lanjut disampaikan Sudikerta, operasi pasar tyersebut juga diharapkan mampu untuk mengendalikan harga, baik itu harga dari produsen dan juga harga ke konsumen. Sehingga tidak terjadi ketimpangan harga yang sangat tinggi yang nantinya akan menyebabkan meruginya para petani maupun peternak. “Kita juga harus pantau harga dari peternak atau petani kepada distributor dan juga harga kepada konsumen, jangan sampai ada ketimpangan, kasihan petani dan peternak rugi mereka, sedangkan distributor mendapatkan untung yang sangat tinggi,” ungkap Sudikerta.

Sementara itu Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Causa Iman Karana, membenarkan bahwa Denpasar dan Buleleng merupakan wilayah – wilayah yang selalu menyumbang inflasi tertinggi untuk Bali terutama menjelang perayaan hari raya seperti Galungan dan Kuningan. Oleh karena itu ia menyarankan agar TPID Provinsi bali dan Kabupaten Kota agar lebih intensif dalam menjaga inflasi di dua daerah tersebut termasuk kegiatan – kegiatan yang diharapkan mampu untuk menanggulangi angka inflasi di wilayah tersebut. Terkait dengan terjadinya perbedaan harga produsen dengan harga konsumen, menurutnya hal tersebut memang perlu diberikan perhatian khusus. Menurutnya terdapat dua hal yang harus diperbaiki yakni tata niaga yang harus di atur menjadi lebih baik dan juga proses distribusinya yang terkadang menyebabkan harga menjadi melambung tinggi.


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait