Smart Grid PLTS : Menuju Bali Mandiri Energi

Smart Grid PLTS : Menuju Bali Mandiri Energi

 Pemasangan sistem Smart Grid pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kantor Gubernur Bali menjadi momentum Bali menuju mandiri energy. Pemasangan sistem Smart Grid pada PLTS di Kantor Gubernur Bali merupakan tindak lanjut dari terpilihnya Bali menjadi Center of Excellence (CoE) energi bersih oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Bali harus mandiri secara energi, dan energi tersebut adalah energi ramah lingkungan. Untuk mewujudkan itu, semua diesel harus diganti menjadi gas dan energy terbarukan” kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika disela-sela peletakan batu pertama pemasangan sistem Smart Grid pada PLTS di Kantor Gubernur Bali, baru-baru ini.

 Menurut Pastika, kantor Pemerintah Provinsi Bali akan memulai penggunaan PLTS dan diharapkan instansi pemerintahan lainnya bisa mengikutinya. Kedepan Bali yang kaya akan sinar matahari, akan beralih ke matahari ataupun energi lainnya seperti sampah. Hal tersebut sejalan dengan program Bali Mandara untuk mewujudkan Bali Green Province.

 Gubernur Pastika menyambut baik atas terealisasinya pekerjaan pengembangan sistem smart grid sebagai langkah awal upaya Pemprov Bali menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). “Ini bak gayung bersambut karena dari dulu kita sebenarnya ingin mewujudkan Bali Green Province yang terdiri dari Green Culture, Green Economy, Green Regulations. Nah yang saat ini kita lakukan adalah Green Economy yaitu meliputi energi yakni energi terbarukan agar tidak lagi menggunakan diesel ataupun batubara,” ungkap Pastika.

 Sementara itu, Sekretaris Badan Litbang Kementerian ESDM Republik Indonesia, Wawan Supriatna mengungkapkan alasan dipilihnya Bali sebagai Center of Excellence (CoE) energi bersih karena Bali merupakan daerah kunjungan dan menarik bagi wisatawan, ukuran pulau dan lokasi strategis, infrastruktur telah dibangun serta semangat dan kepemimpinan yang tinggi dari pemerintah dan masyarakatnya. “Pengerjaan ini berdasarkan KEPMEN ESDM No 4421.K/20/MEM/2015 tentang Penetapan Provinsi Bali Sebagai Kawasan Nasional Energi Bersih, Kesepakatan Bersama antara Kementerian ESDM dan Pemerintah Provinsi Bali  serta Nota Kesepahaman antara Balitbang ESDM dan Universitas Udayana,” ungkap Wawan.

 Wawan menambahkan Smart Grid System merupakan Konsep Tata Kelola energi listrik yang mampu mengakomodir peran pembangkit listrik kecil EBT secara optimal, dimana komunikasi terjadi dua arah antara produsen listrik serta konsumennya dan merupakan  gabungan teknologi sensing, informasi, dan komunkasi pada system tenaga listrik yang sudah ada serta Bertujuan untuk menghemat atau meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga listrik.

 Proyek yang akan dikerjakan oleh PT. Mitra Utama Jaya (MUJ) tersebut menggunakan dana APBN hampir 15 miliar dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2016 ini. Acara peletakan batu pertama ini yang diawali dengan persembahyangan bersama tersebut juga dihadiri Sekda Provinsi Bali Cok Ngurah Pemayun, dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Bali.(mul)

 


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait