Rivalitas Rossi-Marquez Memanas, Idola yang Berubah Jadi Musuh

Rivalitas Rossi-Marquez Memanas, Idola yang Berubah Jadi Musuh

Semasa kecil, Marc Marquez (22) sangat mengidolakan sosok pebalap legendaris MotoGP Valentino Rossi (36).
Rossi pun kemudian mengagumi sosok Marquez yang menjadi pebalap muda penuh prestasi. Tapi kini hubungan keduanya di ambang keretakan setelah insiden di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015), yang diwarnai kontroversi.

Balapan di Sepang yang merupakan seri ke-17 MotoGP musim ini menjadi penentuan bagi dua pebalap Yamaha, Rossi dan Jorge Lorenzo, untuk merebut gelar juara dunia. Akan tetapi bukan persaingan keduanya yang tersaji, justru rivalitas antara Rossi dan Marquez.

Persaingan dimulai sejak lap keempat setelah Rossi melewati Marquez di tikungan empat. Keduanya pun berganti posisi di urutan tiga. Di tikungan 14 lap ketujuh, Marquez mencoba melewati Rossi dari sisi kiri. Namun apa yang terjadi? Rossi sengaja memperlambat laju motornya. Ia bahkan sempat menoleh Marquez. Sejurus kemudian kedua motornya bersenggolan. Rossi terlihat menendang Marquez hingga terjatuh.  Setelah Marquez jatuh, Rossi kembali memacu kendaraan hingga akhirnya menyelesaikan balapan di urutan ketiga. Balapan kemarin dimenangi oleh pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. Urutan kedua ditempat pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo.

Adapun Marquez gagal finis akibat insiden tersebut. Dengan hasil ini, Rossi masih memimpin klasemen dengan 312 poin, hanya tinggal unggul empat poin dari Lorenzo di bawahnya. Pertarungan perebutan gelar juara di antara keduanya dipastikan akan berlanjut di seri terakhir di Valencia. Namun peluang Rossi meraih gelar juara dunia MotoGP yang ke-10 akan sulit.

Akibat insiden dengan Marquez, selain kena penalti tiga poin The Doctor --julukan Rossi-- terkena hukuman harus start dari posisi buncit di Valencia. Dalam akun Twitternya, pihak MotoGP mengumumkan hukuman untuk Rossi.

"Penyelenggara balapan telah menjatuhkan @ValeYellow46 (Valentino Rossi) penalti poin tiga, dan akan melihat dia memulai dari posisi paling belakang di #ValenciaGP."

Namun Rossi tetap mengelak bahwa dia telah menendang Marquez. Dalam pernyataan resmi, pebalap kelahiran Italia itu mengatakan tidak ingin membuat Marquez terjatuh.

“Jika Anda melihat rekaman video yang diambil dari helikopter, lihatlah gambar demi gambar. Dari video itu Anda bisa melihat lebih banyak sisi, karena jika dari samping terlihat seperti aku yang menendang dia,” ujar Rossi.

Rossi bersama dengan timnya itu terus mengamati video dalam tayangan slow motion. Video tersebut memperlihatkan bahwa Rossi menikung secara wajar.

“Aku ingin menghambat Marquez, melambat dan membuat dia kehilangan waktu. Karena cara seperti itu yang bisa aku lakukan. Tapi aku sama sekali tidak menendang dia,” katanya.

Dirilis dari Crash, tim Yamaha akan mengajukan banding atas keputusan ini. Mereka masih beranggapan bahwa Rossi tak bersalah.

"Tim @YamahaMotoGP melakukan banding atas keputusan yang dibuat penyelenggara balapan #MotoGP," demikian ditulis di akun twitter  MotoGP.

Rossi kemudian berulah dengan tak menghadiri konferensi pers yang merupakan menu wajib untuk mereka yang naik podium. Walhasil, konferensi pers setelah balapan itu hanya diikuti oleh Lorenzo dan Pedrosa. Kedua pebalap menyayangkan sikap Rossi yang memilih bersembunyi.

"Harusnya Rossi datang ke sini, dan berbicara kepada media. Ia punya banyak fans yang ingin mendengarkan keterangannya seputar insiden dengan Marc," ujar Pedrosa.

Lebih pedas lagi pernyataan Lorenzo. Menurutnya, kini orang mungkin akan bertanya‑tanya tentang sikap sportivitas yang seharusnya dijunjung seorang pebalap.

"Sebagai seorang pebalap ia memang sangat hebat. Tapi sebagai seorang olahragawan (sports man, red) yang menjunjung tinggi sportivititas, jelas orang‑orang akan mengubah lagi pandangannya terhadapnya," ujarnya.
Lorenzo pun mengaku kecewa dengan hukuman Rossi yang hanya mendapat penalti tiga angka serta start dari posisi buncit di Valencia nanti.

"Jika kasus serupa menimpa pebalap lain, minimal ia akan didiskualifikasi. Harusnya Rossi mendapatkan hukuman lebih berat," katanya. (*)


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunbali
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait