Program Anti-Aging Medicine Pertama di Dunia Gelar Symposium di Bali

Program Anti-Aging Medicine Pertama di Dunia Gelar Symposium di Bali

Denpasar, Bali. Acara tahunan, diselenggarakan oleh Pusat Studi Anti-Aging Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, didukung oleh Indonesian Center for Anti-Aging Medicine (INCAAM), Universitas Maranatha, dan Stem Cell and Cancer Center (SCI).

Sebagaimana diketahui, Universitas Udayana adalah pendiri Program PascasarjanaAnti-Aging Medicine yang pertama di dunia. Sampai saat ini, sejak tahun 2007, Program Pascasarjana Anti-Aging Medicine tetap diminati oleh banyak dokter dari berbagai kota di seluruh Indonesia.

National Symposium and Workshop on Anti-Aging Medicine (NASWAAM) yang  diselenggarakan pada 14-16 Maret di Patra Jasa Hotel Bali. Acara NASWAAM ini merupakan bentuk lain pertanggungjawaban ilmiah kami sebagai pendiri Program Pascasarjana Anti-Aging Medicine yang pertama di dunia.  Melalui NASWAAM disampaikan informasi yang benar dan terkini kepada lebih banyak dokter dan ahli lain terkait mengenai Anti-Aging Medicine, yang selanjutnya dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa.

Di pihak lain Prof.Dr.dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, selaku chairman acara NASWAAM 2014 dan ketua pusat studi anti-aging medicine universitas udayana menurutnya  tidak sedikit informasi yang menyesatkan mengenai Anti-Aging Medicine diedarkan kepada masyarakat. Ada lembaga asing tidak terakreditasi menyelenggarakan kursus atau sejenis itu dan memberikan Diploma atau Sertifikat Anti-Aging Medicine. Banyak dokter dan ahli lain tidak menyadari bahwa kegiatan dan Diploma atau Sertifkat itu tidak diakui, bahkan di negara asalnya juga tidak diakui.

“Karena itu, selain melalui pendidikan Pascasarjana, Pusat Studi Anti-Aging Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Udayana juga menyelenggarakan Pendidikan Intensif Anti-Aging and Aesthetic Medicine (PIAAM) tingkat dasar dan lanjut. Pendidikan intensif non gelar ini disediakan bagi mereka yang tidak berkesempatan mengikuti pendidikan Pascasarjana,”ujar Prof.Dr.dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS.

Sementara itu dr Oka Negara selaku panitia mengatakan, dengan mengikuti acara ini diharapkan peserta dapat mengerti dengan benar apa yang dimaksud Anti-Aging Medicine, mengetahui adanya kebohongan dengan menggunakan nama Anti-Aging Medicine, dan bagaimana menerapkan denga benar sehingga masyarakat tidak dirugikan.

Seperti NASWAAM tahun-tahun yang lalu, acara NASWAAM kali ini juga dihadiri oleh peserta dari berbagai kota di Indonesia. Pembicara utama selain dari Universitas Udayana, juga dari Jakarta, Surabaya, dan pembicara dari Australia serta Taiwan. Seorang pembicara dari German batal karena berhalangan.

Acara terdiri dari Kuliah umum, simposium, dan lokakarya. Pada lokakarya peserta akan diajak ikut serta bagaimana menangani berbagai kasus yang terkait proses penuaan agar tidak sampai mengganggu kualitas hidup. Dengan penanganan yang tepat maka proses penuaan dapat dicegah, diperlambat, dan kualitas hidup tetap baik.

Dengan demikian maka masyarakat dapat tetap hidup sehat dengan kualitas seperti pada usia muda walaupun usia sudah bertambah. Pada akhirnya maka bangsa Indonesia tidak kalau dengan bangsa maju dalam hal kualitas hidup dan kinerjanya.

Pada saat ini Indeks Pembangunan Manusia (HDI=Human Development Index) Indonesia sangat rendah. Ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan, pendidikan, dan income per capita bangsa Indonesia rendah. Dengan menerapkan konsep Anti-Aging


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait