Pria di Singaraja Bunyikan Klakson Motor Dalam Gang, Ini Nasibnya Sekarang

Pria di Singaraja Bunyikan Klakson Motor Dalam Gang, Ini Nasibnya Sekarang

ND (26) asal Kelurahan Kampung Anyar Singaraja, Bali, dianiaya warga sekampung saat menjelang malam pergantian tahun, Kamis (31/12/2015) pukul 19.30 Wita.

Akibatnya, pengangguran ini menderita luka memar pipi kanan dan bibir berdarah akibat dipukuli warga.

Saat itu, pria ini seorang diri mengendarai sepeda motor ber-knalpot terbuka melintas di Jalan Manggis, Kelurahan Kampung Kajanan, Singaraja.

Ia mengendarai sepeda motor dengan suara gas meraung-raung dan membunyikan klakson berulangkali saat ada warga yang dianggap menghalangi jalannya.

Suara bising dari knalpot terbuka dan klakson sepeda motor yang dikendarainya dianggap mengganggu kenyamanan warga sekitar jalan itu.

Terlebih ketika itu sebagian warga sedang sembahyang di tempat ibadah. Warga yang merasa jengkel mendatangi pria itu. Mereka pun memarahinya dan memukulinya.

Beruntung tidak berselang lama sejumlah polisi dari Polsek Kota Singara datang untuk melerai keributan itu. ND pun segera diamankan ke polsek.

Kapolsek Kota Singaraja, AKP I Nyoman Suarnata mengatakan, ND mengendarai sepeda motor telah dalam kondisi mabuk.

Dari hasil pemeriksaan, pria ini telah meminum tuak dicampur bir di rumah temannya mulai pukul 11.00 sampai pukul 12.40 Wita.

Merasa belum puas minum-minuman beralkohol, ia melanjutkan minum tuak di rumahnya sendiri mulai pukul 13.20 sampai pukul 17.00 Wita. Dalam kondisi dipengaruhi alkohol, ia menjemput kakak perempuannya yang berjualan di Pasar Anyar Singaraja.

“Dia mengendarai motor yang saringan knalpotnya terbuka, sehingga suaranya terdengar membisingkan, di samping itu korban membunyikan klakson beberapa kali dengan alasan banyak orang berjalan di jalan. Kebetulan saat itu juga ada persembahyangan,” ujar Suarnata, Jumat (1/1/2016).

Suarnata pun yang langsung memimpin anggotanya untuk mendatangi lokasi kejadian begitu mendengar adanya keributan.

Ia kemudian memanggil ketua RT dan Kepala Lingkungan setempat untuk turut membantu menenangkan warga.

“Kami berusaha meredam situasi dan mempersilakan yang tidak berkepentingan untuk meninggalkan tempat. Lalu kami ajak korban ke polsek dan orangtuanya untuk menghindari agar tidak berkembang lebih lanjut,” katanya.

Saat di polsek, ND kemudian dimandikan oleh polisi dan setelahnya diberikan nasi bungkus.

Usai makan nasi bungkus, pria itu dibawa pulang oleh orangtuanya untuk beristirahat di rumah saat malam pergantian tahun.

“Barang siapa yang mabuk dan mengganggu ketertiban umum, maka akan diajak ke polsek dan diguyur dengan air. Setelah itu baru diberikan nasi bungkus,” pungkasnya. (*)


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunnews
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait