Polisi Periksa Siswa-Siswi SMAN 1 Denpasar Ngaku ISIS

Polisi Periksa Siswa-Siswi SMAN 1 Denpasar Ngaku ISIS

SMAN 1 Denpasar digegerkan dengan selembar surat berupa ancaman yang mengatasnamakan ISIS yang tertempel pada dinding ruangan guru. Surat yang berisi ancaman tersebut pertama kali ditemukan oleh I ketut Sarjana (53) yang juga merupakan seorang guru di SMAN 1 Denpasar.

Surat yang pada bagian atasnya ditulis dengan huruf Arab dan di tengahnya ditulis dengan bahasa Indonesia yang isinya “KAMI ISIS SUDAH ADA DI SMANSA SUDAH SIAP MEMPORAK-PORANDAKAN ACARA KALIAN. KAMI TIDAK TAKUT MATI. ALLAHUAKBAR!”, dan di bagian bawah surat juga ditutup dengan tulisan Arab.

Menerima ancaman berupa surat, pihak sekolah lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polda bali. Menerima laporan tersebut pihak kepolisian Unit Teror Subdit 1 Kriminal Umum Polda Bali langsung mendatangi sekolah untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, hasilnya mencengangkan. Ternyata yang membuat surat ancaman teror tersebut tidak lain merupakan dua orang siswa-siswi kelas XII IPA 8 SMAN 1 Denpasar. Yang menulis bernama Ayu TK dan yang menempelkan adalah Putu CM. Mereka berdua mengaku, setelah guru mengumpulkan murid-murid dari kelas tersebut dan bertanya siapa pelakunya.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan, bedasarkan hasil pemeriksaan terhadap dua orang siswa yang berhasil diamankan, aksi teror tersebut murni hanya keisengan belaka. Pasalnya, pihak kepolisian tidak menemukan adanya kejanggalan serta hubungan antara kedua siswa ini dengan kelompok teroris ISIS.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap kedua dua siswa SMAN 1 Denpasar yang berhasil kita amankan. Dari hasil pemeriksaan terhadap siswa tersebut kita tidak menemukan hubungan antara kedua siswa ini dengan kelompok teroris ISIS. Teror itu murni keisengan dari kedua siswa yang kami amankan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (27/01/2016).

Disinggung mengenai proses hukum kedua siswa tersebut, Kombes Hery, menyebutkan proses hukum terhadap kedua siswa ini akan tetap dilakukan, tetapi akan disesuaikan juga dengan kondisi keduanya yang nota bene masih di bawah umur dan masih duduk di bangku sekolah.

“Mereka akan tetap kami proses. Tetapi kita juga perlu memasukkan beberapa pertimbangan juga. Mereka ini kan masih di bawah umur, apalagi kedunya masih duduk di bangku sekolah,” terangnya lagi.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, SMAN 1 Denpasar akan menggelar festival tahunan Gempita Karmany Smansa (GKS) dengan tema “Gleameria Night-Blooms And Bloons Party”, yang akan diselenggarakan pada Jumat (29/01/2016) dan Sabtu (30/01/2016). 


Ditayangkan sebelumnya dari situs suluh bali
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait