PHRI Bali Pertanyakan Status Hotel di Bandara Ngurah Rai

PHRI Bali Pertanyakan Status Hotel di Bandara Ngurah Rai

Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (BPD PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau yang akrab disapa Tjok Ace kepada wartawan di Denpasar Rabu (11/5/2016) mengaku, pihaknya sempat mempertanyakan status hotel bandara. Pertanyaan itu ditekankan pada dasar operasionalisasinya, apakah sebatas hotel transit atau beroperasi seperti hotel kebanyakan. Kalau hanya menjadi hotel transit, pihaknya kembali mempertanyakan urgensi pendirian hotel didalam Bandara, mengingat Bali bukanlah tujuan bisnis semacam Singapura.

"Harus jelas, apakah hotel transit saja. Andaikata hotel transit, sebagaimana pentingnya, karena Bali ini kan bukan daerah tujuan bisnis seperti Singapura," katanya.

Tjok Ace memprediksi, jika hotel didalam bandara itu resmi beroperasi, akan memakan pangsa pasar yang selama ini sudah diperebutkan oleh seluruh akomodasi wisata yang ada di Bali. Tentu kondisi itu kembali menimbulkan iklim persaingan yang tidak sehat diantara pengelola hotel, termasuk mempersulit pihaknya dalam mengontrol penetapan harga.

"Kalau sudah beroperasi ya pasti akan memakan pangsa pasar yang ada. Itu sudah hukum alam, setiap ada pertumbuhan hotel di Bali pasti akan mempengaruhi, karena wisatawannya itu-itu saja," tegasnya.

 


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait