Pesatnya Pembangunan, Lingkungan Hidup Masih Menjadi Sorotan

Pesatnya Pembangunan, Lingkungan Hidup Masih Menjadi Sorotan

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Gede Pasek Suardika kepada RRI, Senin (29/8/2016) menjelaskan, diskusi terbatas itu untuk membicarakan berbagai tantangan yang berkembang utamanya terhadap lingkungan hidup, akibat pesatnya arah pembangunan. Mantan politisi Partai Demokrat ini mengaku, selama ini yang lekat dengan isu lingkungan adalah soal Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta pelestarian lainnya, sedangkan ada masalah besar yang harus dihadapi yaitu soal pertanian.

Puluhan orang yang terdiri dari akademisi, aktivis lingkungn, mahasiswa, pelajar, anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) dan pelaku bidang pertanian ambil bagian dalam diskusi terbatas bertajuk "Peran DPD dalam Mengawal Pembangunan Ramah Lingkungan". Kegiatan yang diselenggarakan di sekretariat DPD RI Provinsi Bali itu, menghadirkan 3 pembicara, meliputi I Gusti Ngurah Agung Putradhyana (Yayasan Kayon Bali), Made Nurbawa (Aman Bali) dan Suriadi Darmoko (Walhi Bali).

"Banyak hal menarik kita bahas dalam diskusi ini, yang tidak hanya melihat permasalahan lingkungan hidup dari satu sudut pandang," ucapnya.

 Menurutnya, Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang dijalankan Pemerintah Provinsi Bali sudah bagus, akan tetapi kurang mampu membuat petani dan peternak sebagai profesi yang berdikari.

 "Kita selama ini kan selalu melihat masalah lingkungan dari sisi ruang yang hijau saja, padahal ada masalah lain soal pertanian yang masuk dalam kriteria isu lingkungan. Dalam hal ini saya menilai program simantri yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Bali cukup baik ya. Namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana pemerintah dapat membuat petani dan peternak lebih berdikari. Jika itu terjadi saya yakin Fakultas Pertanian akan ramai peminat, karena mereka memiliki jaminan penghidupan lebih baik," ucapnya.

 Gede Pasek Suardika lebih lanjut mengatakan, permasalahan dibidang pertanian lainnya yang juga harus disikapi adalah pola bantuan dari pemerintah. Selama ini pemerintah terkesan pukul rata dalam memberikan bantuan, salah satunya distribusi pupuk kepada para petani. Padahal dari pengakuan sejumlah pelaku dibidang pertanian, Bali memiliki kultur yang harus dijalankan, dan itu menyangkut juga soal pemberian bantuan yang disampaikan pemerintah. Kedepan, pemerintah diminta menggandeng pihak-pihak berkompeten, termasuk 4 perwakilan Bali di DPD RI siap memberikan masukan, agar dalam pemberian bantuan kepada petani, pemerintah juga memperhatikan kultur atau budaya yang selama ini berkembang di Pulau Dewata. Salah satu kultur yang cukup menarik adalah soal kepercayaan masyarakat di Bali terhadap hari baik, yang cocok dan tepat untuk menerima bantuan dalam bentuk apapun.

 "Kita di Bali punya kultur. Kita percaya hari baik. Jadi kedepan, pemerintah kalau mau mendistribusikan bantuan dalam bentuk apapun kepada petani hendaknya juga mengacu pada kultur yang ada. Jangan sekedar mengejar target distribusi, tapi ujung-ujungnya mubazir," tambahnya


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait