Masih banyaknya jumlah pengangguran di Bali saat ini menjadi masalah utama dalam
pembangunan ketenaga kerjaan di Bali. Selain disebabkan karena terbatasnya kesempatan
kerja, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi yang merambah dunia
usaha telah mengubah struktur ekonomi yang secara otomatis mengubah struktur kebutuhan
tenaga kerja baik jumlah maupun kualifikasinya. Hal tersebut diakui Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ketut Wija disela-sela Pelatihan Pemagangan Berbasis
Kapal Pesiar Tahun 2017 yang dirangkaikan dengan Penyerahan Sertifikat Kepada Lembaga
Pelatihan Kerja Yang Terakreditasi di Aula Kantor Dinas Tenaga Kerja dan ESDM, Denpasar,
“Bali memang memiliki tingkat pengangguran yang sangat rendah yakni 1,89% dari jumlah
angkatan kerja, namun kita harus tetap memperhatikan masalah tersebut karena memiliki
dampak yang sangat kompleks,” tegas Pastika yang menurutnya masalah pengangguran
tersebut sangat berdampak pada akumulasi kemiskinan dan korelasinya dengan keamanan.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa penanggulangan pengangguran merupakan salah satu
program utama dari program Bali Mandara.
Menurutnya penganguran harus ditanggulangi dengan pelaksanaan program pembangunan
secara terpadu, contohnya seperti pelaksanaan pelatihan pemagangan tersebut. “Bukan hanya
keterpaduan berbagai sektor, strategi pengembangan sumber daya manusia yakni pelatihan,
sertifikasi kompetensi dan penempatan juga harus dipadukan”, imbuhnya. Ditambahkan
Pastika, jika strategi tersebut mampu diterapkan dan berhasil maka akan mampu menghasilkan
tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan mengingat strategi tersebut menuntut
setiap pelaksana pelatihan kerja agar berorientasi pada penempatan tenaga kerja.
Ditambahkan kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Ketut Wija saat ini sangat banyak terdapat
lowongan kerja di kapal pesiar, dan hal tersebut merupakan peluang bagi kita untuk mengirim
tenaga kerja kesana. Namun bukan sembarangan mengirim melainkan harus memiliki kualitas
yang baik dan juga mind set yang baik pula. Oleh karena itu, ia mengharapkan peran dari LPK
untuk membentuk tenaga kerja yang memiliki kualitas, mind set yang bagus serta semangat
yang tinggi.
Oleh karena itu ia sangat mengharapkan agar LPK tersebut mampu untuk beradaptasi dengan
perkembangan globalisasi saat ini sehingga tidak jatuh termakan zaman yang malah
menghasilkan tenaga kerja yang kurang dalam kualitas. Untuk para peserta, Wija juga
mengingatkan agar benar – benar serius dalam melaksanakan pelatihan dan juga menyarankan
untuk tidak takut jika harus bekerja di luar Bali nanti, karena hal itu akan mampu membentuk
karakter seseorang menjadi lebih baik, tangguh dan kuat.
Tuangkan Komentar Anda