Pemerintah Diharapkan Evaluasi Pemberlakukan Bebas Visa Kunjungan

Pemerintah Diharapkan Evaluasi Pemberlakukan Bebas Visa Kunjungan

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Bali, Gede Pasek Suardika ketika ditemui RRI, di Sekretariat DPD RI Provinsi Bali, baru-baru ini berharap Pemerintahan Presiden, Joko Widodo melakukan evaluasi pemberlakukan Bebas Visa Kunjungan (BVK) secara periodik. Alasannya, agar fasilitas tersebut tidak disalahgunakan oleh WNA yang datang ke Indonesia bukan untuk berlibur, melainkan mencari pekerjaan.

"Kalau saya lihat tidak ada keseimbangan. Itu hanya menjadikan Indonesia pasar yang murahan. Semestinya begini, Prancis dengan Indonesia sama-sama bebas visa. Jerman sama Indonesia sama-sama bebas visa, itu baru kesetaraan namanya. Rusia dengan Indonesia sama-sama bebas visa. China sama Indonesia, sama-sama bebas visa, kayak ASEAN lah, nah itu baru benar. Kalau sekarang kan nggak, ratusan lebih negara dikasih bebas visa, diobral begitu aja tanpa ada pertahanan negara. Karena dampaknya ini kan kebanyak hal. Tidak hanya orang datang semua jadi wisatawan. Mereka datang bisa banyak urusan juga kan," tegasnya.

Gede Pasek Suardika menilai, BVK memberikan dampak yang kurang baik, utamanya terhadap membanjirnya Tenaga Kerja Asing, dan itu berakibat pada berkurangnya kesempatan Warga Negara Indonesia (WNI) dalam mencari lapangan pekerjaan. Padahal tanpa persaingan yang terjadi itu, ia yakin Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia memiliki kualifikasi yang mumpuni jika diadu dengan Tenaga Kerja Asing.

Pemerintah Pusat melakukan terobosan berupa pemberian fasilitas Bebas Visa Kunjungan (BVK) bagi Warga Negara Asing (WNA) dari 174 Negara di Dunia. Namun kebijakan itu mendapatkan sorotan dari sejumlah kalangan, karena dianggap memberikan dampak negatif terhadap perkembangan kepariwisataan Indonesia.


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait