Nilai Pelamar Guru Anjlok, Anggota DPRD Gianyar Minta Diloloskan Semua

Nilai Pelamar Guru Anjlok, Anggota DPRD Gianyar Minta Diloloskan Semua

GIANYAR - Anggota Komisi IV DPRD Gianyar, Bali mengharapkan 667 pelamar Guru Tidak Tetap (GTT) diterima semuanya. Padahal setelah melewati computer assisted test (CAT) pada 1-3 November 2015 di Kantor BKN Provinsi Bali, hasilnya sejumlah pelamar mendapatkan nilai anjlok.

"Semua peserta sudah tahu nilainya masing-masing dan memang benar ada yang buruk," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gianyar, Dewa Alit Mudiarta kepada Tribun Bali, Kamis (12/11/2015).

Para pelamar GTT mengikuti tes kompetensi dasar, tes kompetensi bidang dan tes pedagogik. Penilaian seluruh peserta akan di-ranking berdasarkan akumulasi dari hasil tes tersebut. Nilai tertinggi, kata Dewa Alit, berkisar di angka 76.

Namun, Dewa Alit belum berani mengungkapkan berapa jumlah atau persentase pelamar yang nilainya buruk. Dia hanya mengatakan, memang ada peserta yang mendapatkan nilai kecil.

Terkait hal ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Tim Undiksha yang dipercaya menjadi penyusun soal tes untuk memberikan pertimbangan terkait standarisasi kelulusan.

"Yang paling tinggi sedemikian. Yang paling rendah ada juga. Terkait hasil tes ini kami belum bisa pastikan. Kami masih melakukan koordinasi dengan tim Undiksha untuk standardisasi agar jelas dasar apa yang bisa dipakai untuk kelulusan," jelasnya.

Awalnya pemerintah merencanakan merekrut 665 GTT yang terdiri dari 578 guru kelas dan 87 guru penjas di tingkat sekolah dasar.

Dari hasil tes seleksi administrasi, sebanyak 667 pelamar dinyatakan lolos. Ketua Komisi IV DPRD Gianyar Putu Gede Pebriantara, tak memungkiri bahwa ada sejumlah pelamar GTT yang nilai tesnya anjlok.

Namun, politisi PDIP ini berpendapat hal itu bisa saja terjadi karena tidak semua pelamar menguasai teknologi, terlebih seleksi menggunakan sistem computer assisted test (CAT).

"Memang ada pelamar yang nilainya di bawah standar, anjlok bahkan sangat anjlok sekali. Bisa saja mereka tidak menguasai komputer saat tes. Hanya kesalahan teknis saya rasa. Tapi siapa tahu cara mengajarnya bagus," kata Pebriantara.

Kendati demikian, Komisi IV tetap teguh pada pendiriannya agar 667 pelamar diluluskan saja semuanya. Ini dilakukannya semata untuk melengkapi kekurangan tenaga pengajar tingkat sekolah dasar di Gianyar yang sifatnya masuk kategori mendesak.

Bagi pelamar yang memperoleh nilai buruk, ia katakan bisa dilakukan pembinaan menyusul.

"Sesuai kesepakatan dewan, kami tetap rekomendasikan agar semua pelamar diterima. Menyangkut hal itu (nilai jelek) bisa dilakukan pembinaan lebih lanjut oleh Disdikpora," katanya.

Sekda Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra mengatakan, para pelamar GTT harus memiliki kualitas. Ini sebab mengapa standarisasi tidak boleh dikesampingkan mengingat ada sejumlah pelamar yang nilainya buruk.

"Menyangkut kualitas pendidikan, memang harus ada standarisasi," katanya.

Kelulusan akan diumumkan setelah pengesahan APBD 2016. Dalam Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas dan Plafon Anggaran (KUA-PPAS) pada APBD induk tahun depan, ditargetkan nominal sebesar Rp 9,8 miliar.

Anggaran itu nanti menjadi sumber dana untuk menggaji para GTT. Jika dirinci, realistis jika serang GTT akan mendapat upah sebesar Rp 1,1 juta per bulan. (*)


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunbali
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait