Luncurkan Buku,Gubernur Pastika Bertekad Manfaatkan Sisa Hidup

Luncurkan Buku,Gubernur Pastika Bertekad Manfaatkan Sisa Hidup

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meluncurkan buku berjudul 'Utang’ bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-67. Acara peluncuran buku berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Jumat (22/6) pagi.

Pastika mengatakan buku berjudul Utang ini merupakan hasil buah pemikirannya di akhir masa jabatan sebagai Gubernur Bali. “Biasanya orang habis tugas menulis hal-hal yang berupa pujian dan penghargaan, saya justru meminta dituliskan apa yang menjadi pikiran saya,” kata Pastika.

Ia menuturkan latar belakangnya membuat buku berjudul 'Utang’ karena selama ini merasa telah banyak berhutang dalam hidupnya. Hutang kepada Tuhan, negara, masyarakat bahkan dunia. “Saya menikmati pendidikan gratis, mendapatkan pekerjaan, jabatan, fasilitas dan semuanya itu adalah utang,” katanya. Termasuk kesehatan, tambahnya membuatnya merasa berhutang kepada dokter, perawat, penemu teknologi kedokteran hingga orang yang menunjukkan jalan menuju kesehatan tersebut. Oleh karena itu ia berpesan bahwa semua yang kita nikmati adalah hutang. Ia berharap di sisa hidupnya bisa mencicil hutang-hutang tersebut dengan perbuatan-perbuatan baik.

Bisa menjadi kenang-kenangan, biasanya orang habis tugas tulis hal yang berupa pujian penghargaan saya minta dituliskan apa yang menjadi pikiran saya

Saya menikmati pendidikan gratis, pekerjaan menjadi gubernur. Semua fasilitas yang saya dapatkan adalah utang kepada tuhan, negara, orang lain, masyarakat bahkan dunia.

Untuk Kesehatan saya berhutang pada dokter, perawat dan teknologi kedokteran. Saya mengganti enam pembuluh darah, pakai pacemaker. Ini membantu saya melanjutkan hidup. Tentu saja ini berkah Tuhan. Tapi saya juga berhutang pada mereka yang menciptakan dan belum hutang kepada orang tua juga kepada Tuhan YME.

Ida Pedanda Gede Putera Kekeran menilai buku ini merupakan bentuk kerendahan hati Gubernur Pastika serta bersyukur atas apa yang telah didapatkan selama ini. Oleh karena itu dengan berbagai usaha untuk membayar hutang-hutang itu. “Memberi adalah yang terbaik dalam hidup. Itu yang sudah dilakukan di Bali dalam bentuk yadnya. Kita harus mensosialisasikan ide ide seperti ini,” pesan Ida Pedanda.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait