Lembaga Penyiaran Radio Yang Memberitakan Narkotika Masih Minim

Lembaga Penyiaran Radio Yang Memberitakan Narkotika Masih Minim

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suastawan, SH mengatakan jika dilakukan survey hampir 75 persen masyarakat Bali mendengarkan radio. Namun sangat disayangkan, lembaga penyiaran radio yang memberitakan narkotika sangat minim. Padahal masyarakat sangat percaya pada informasi dari lembaga penyiaran, terutama radio. Selain itu daya pancar radio cukup luas. “kami sangat berharap peran serta lembaga penyiaran untuk terlibat dalam memperluas informasi “ ujar Suastawan di Denpasar.

Suastawan memaparkan berdasarkan hasil penelitian tahun 2014 menunjukkan tingkat prevalensi penyalahgunaan narkotika di Bali mencapai 2,22 persen atau sekitar 66.785. Dimana narkotika yang paling banyak digunakan adalah jenis shabu-shabu. Jika dicermati shabu-shabu merupakan narkotika golongan I.

Suastawan menyebutkan pada tahun ini pemerintah pusat memberikan target kepada Bali untuk melakukan rehabilitasi terhadap 2.083 orang pecandu. Tetapi hingga saat ini yang terdaftar sebagai calon yang akan direhabilitasi hanya sebanyak 343 orang. Tentu kondisi ini cukup jauh dari target, padahal jumlah korban narkotika di Bali cukup banyak.

Apalagi proses rehabilitasi ditanggung oleh negara, termasuk biaya transportasi penjemputan. Kondisi ini terjadi karena masih ada ketakutan dikalangan pecandu dan keluarga mereka. “begitu mendengar nama BNN mereka sudah lari, keluarga juga ketakutan, padahal bukan untuk dipenjarakan, kita rehabilitasi” kata Suastawan.

Suastawan menegaskan upaya penanggulangan harus melibatkan berbagai komponen, termasuk lembaga penyiaran. Lembaga penyiaran memiliki kekuatan untuk melakukan penyadaran pada masyarakat bahwa narkotika membawa dampak negatif. Lembaga penyiaran juga memiliki kemampuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa korban narkotika tidak lagi dipenjara tetapi di rehabilitasi.

Selain itu lembaga penyiaran memiliki peran dalam upaya menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk menjadi penggerak dan terlibat dalam penanggulangan bahaya narkotika.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait