Ida Bagus Mayun Koleksi 600-an Keramik Antik Dari Berbagai Negara

Ida Bagus Mayun Koleksi 600-an Keramik Antik Dari Berbagai Negara

Ida Bagus Mayun (66), salah seorang pria asal Kota Denpasar bisa dibilang cukup getol memburu berbagai barang berbahan keramik yang memiliki nilai seni tinggi dan terbilang antik. Alhasil dari perburuan yang dilakukan mulai tahun 1973 itu, dirinya mampu mengumpulkan 600-an keramik antik dari berbagai negara. 

Ida Bagus Mayun kepada wartawan, di Denpasarmenjelaskan, minatnya untuk mengkoleksi keramik antik muncul ketika dirinya menjadi pekerja disektor pariwisata. Kala itu ia belum melihat potensi sebagai kolektok keramik, melainkan bagaimana memandang barang tersebut sebagai salah satu karya bernilai seni tinggi.

"Awalnya saya cuma iseng, lama-lama jadi ketagihan juga mengoleksi keramik-keramik ini. Sampai sekarang saja banyak keluarga atau kerabat yang tidak tahu kalau saya punya keramik antik sebanyak ini," ucapnya. 

Gus Mayun mengaku koleksinya itu didapatkan dari beberapa daerah di Indonesia, termasuk dari sejumlah negara, seperti halnya Hongkong. Tetapi ia tak mungkiri sebagian besar koleksinya itu juga didapatkan di Bali, dari tangan wisatawan mancanegara yang tengah berlibur di Pulau Dewata. 

"Sebagian besar saya juga dapatkan di Bali, karena pada saat itu kan pariwisata Bali yang maju, jadi mereka bawa barang-barang semacam keramik ini ke Bali," katanya. 

Ditanya koleksi dengan harga termahal, Gus Mayun menjabarkan, ada 1 keramik antiknya yang sempat ditaksir dengan harga yang sangat fantastis. Harga keramik dari Dinasti Yuan (1271-1638) itu diperkirakan mencapai Rp. 20 milliar. 

"Itu saya punya keramik dari dinasti yuan, harganya sempat ditaksir sampai 20 milliar rupiah. Tapi saya tidak berniat untuk menjualnya," ungkapnya. 

Melihat mulai banyaknya koleksi yang tidak ada di Indonesia ini, juga menjadi alasan bagi Ida Bagus Mayun untuk membuka Geria Satria. Geria Satria yang akan dibuka Sabtu (16/4/2016) diklaim sebagai satu-satunya galeri di Indonesia yang memiliki koleksi terbanyak dan langka di Indonesia. Alasannya, Galeri yang berlokasi di Jalan Veteran nomor 65, Denpasar ini, memajang 600an keramik dari berbagai generasi, mulai dari Dinasti Song, Yuan, Ming dan Qing termasuk dari era kejayaan Kerajaan Majapahit (1293-1527).

"Walaupun tidak terlalu besar, tapi mungkin kita baru yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang memiliki koleksi keramik antik dan dengan nilai sejarah yang tinggi," tambahnya

Keramik antik yang ditemukan di Indonesia, pada umumnya berasal dari abad IX sampai abad XVIII. Merupakan peninggalan dari zaman Dinasti Song (960-1279), Dinasti Yuan (1280-1368), Dinasti Ming (1368-1644), dan Dinasti Qing (1644-1912). Semasa era Dinasti Ming, terdapat mahakarya seni keramik periode Cheng Hua tahun 1465 - 1487, Wan Li (1573 - 1616) dan periode Raja Kang Shi (1662 - 1722).

Di Bali, keramik antik China banyak dijumpai di kerajaan atau tempat suci. Misalnya berwujud guci, piring, mangkok, tempat tirta, atau alat perlengkapan upacara. Keramik yang sampai kini diburu warga setempat, misalnya magic bowl porselin, yang dikenal sebagai benda bertuah. Benda ini mampu mengeluarkan suara bergema dan bisa dipergunakan untuk mengusir aura-aura negatif  pada malam hari. Benda ini diperkirakan terdapat di beberapa puri atau tempat suci, namun jumlahnya terbatas dan hanya beredar di masyarakat dalam hitungan jari.

Dalam hal produksi keramik, kebudayaan China tergolong paling maju dengan hasil keramik bermutu tinggi. Tahun pembuatan keramik China sudah dimulai sekitar abad 2000 SM yang berawal dari tembikar. Beratus tahun kemudian, ada proses penyempurnaan sampai mendapatkan kualitas keramik putih bening yang disebut porcelain China. Perkembangan pesat porcelain di China sudah dimulai sejak tahun 1300 hingga 1600, menyusul Eropa, Jepang, dan Asia Tenggara. Khusus untukIndonesia, ada budaya tembikar atau terracotta dari zaman Kerajaan Majapahit, terutama dari abad XIV, yang banyak ditemukan di Jawa danBali.

Mengoleksi keramik antik, telah dilakukan sejumlah tokoh besarIndonesia. Tokoh-tokoh seperti Bung Karno, Adam Malik, SofyanWanandi, Guruh Soekarno, Sudomo, Joop Ave, dan lainnya, dikenal sebagai orang-orang yang memiliki kepedulian sekaligus pengoleksi keramik antik.

"Bung Karno mengoleksi jenis porselin antik, karena beliau mengerti seni dan mempunyai apresiasi yang luar biasa tentang seni. Baik itu seni tari, patung, seni lukis dan lainnya. Bung Karno itu mempunyai hati nurani, dan darah seni banyak menginspirasi beliau dalam menemukan gagasan memimpin bangsa ini," kata lelaki yang akrab dipanggil Gus Mayun.
    
Merujuk sebuah survei yang dilakukan di Eropa dan Amerika, dengan mengoleksi benda-benda seni, maka seseorang merasa berada pada suatu tempat yang tenang, aman dan nyaman. Bagaikan berada di tengah alam dengan deretan pepohonan yang rindang. Ketenangan yang meresap di dalam hati melalui pori-pori di badan ini, mampu menguarkan suasana hening bagai air telaga yang bening dan bersih sehingga membawa suasana hati yang damai.


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait