Gubernur Pastika Tekankan Nilai Kebangsaan Ditengah Lemahnya Rasa Persaudaraan

Gubernur Pastika Tekankan Nilai Kebangsaan Ditengah  Lemahnya Rasa Persaudaraan

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, menyambut baik dan mengapresiasi Lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANNAS) RI yang telah memilih Bali sebagai tuan rumah tempat penyelenggaraan pemantapan nilai-nilai kebangsaan, sebagai upaya mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa ditengah-tengah melemahnya rasa persaudaraan kebangsaan di tanah air. Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Kalangan Tokoh Masyarakat, Birokrat dan Akademisi, bertempat di Hotel Haris-Sunset Road (05/06).

Pastika juga mengatakan bahwa nilai-nilai kebangsaan merupakan komponen penting dan wajib dimiliki oleh setiap insan di Indonesia. Mengingat dewasa ini krisis multi dimensional semakin memperlihatkan tanda-tanda awal munculnya krisis kepercayaan diri (self confidence) dan rasa hormat diri (self esteem) sebagai bangsa. Disampaikannya,  krisis keperacaan diri sebagai bangsa dapat berupa keraguan terhadap kemapuan diri untuk mengatasi persoalan mendasar yang mendera bangsa Indonesia.

Apabila krisis politik dan krisis ekonomi sudah sampai pada krisis kepercayaan diri, maka eksistensi Indonesia sebagai bangsa sedang dipertaruhkan. Oleh karenanya, menurut Pastika kegiatan yang diselenggarkan Lemhannas RI sangat tepat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan arti penting kebangsaan serta menciptakan karakter bangsa yang menjungjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan. Untuk itu Pastika berharap, peserta yang mengikuti acara ini dapat memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya, khususnya tentang arti penting kebangsaan. 

Sementara Gubernur Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepadi yang juga membuka langsung acara tersebut menyampaikan rasa terimakasihnya atas sambutan hangat Bali terhadap Lemhannas. Ia berharap, dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini mampu menghasilkan agen-agen yang memiliki nilai kebangsaan yang mantap, sehingga dapat menyebarluaskan kepada masyarakat Bali keseluruhan. Secara khusus nilai kebangsaan yang dimaksudkan adalah yang bersumber dari nilai Pancasila, terdiri dari nilai religius, nilai keluarga, nilai keselarasan serta nilai kerakyatan.

Dengan diterapkannya empat nilai ini, diharapkan dapat merangkul kembali masyarakat untuk mengindahkan nilai-nilai gotong royong yang mulai pudar, akibat budaya globalisasi yang cenderung memberikan dampak kepada karakter individualis kepada bangsa Indonesia. Oleh karenanya, ia berpesan agar para peserta yang diikuti oleh tokoh masyarakat, birokrat dan kademisi ini dapat menghayati dengan baik dan kemudian dapat mengimplementasikannya. 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait