Gubernur Bali Akan Evaluasi Bus Trans Sarbagita‎

Gubernur Bali Akan Evaluasi Bus Trans Sarbagita‎

Diantara seluruh program Bali Mandara yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Bali, nampaknya bus Trans Sarbagita yang paling menjadi sorotan. Mengingat, hingga saat ini perkembangan yang ditunjukkan belum optimal.  Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pun berencana untuk mengevaluasi program bus Trans Sarbagita tersebut.

Gubernur Pastika menyampaikan, ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat enggan untuk memanfaatkan Bus Trans Sarbagita. Diantaranya, muncul anggapan bahwa hanya masyarakat miskin yang menggunakan sarana transportasi umum. Sebaliknya, yang menggunakan kendaraan pribadi dari golongan kaya.  Di samping itu, kebutuhan masyarakat juga cenderung kepada sarana transportasi jarak dekat, bukan untuk jarak jauh. Sedangkan Bus Trans Sarbagita yang dioperasikan oleh Pemprov Bali mayoritas berukuran besar. Sehingga, tidak cocok untuk sarana transportasi jarak dekat.

‎Menurut Gubernur Pastika, mulanya, Pemprov Bali memang mengusulkan kendaraan yang berukuruan lebih kecil, hanya saja pemerintah pusat sudah membeli lebih dulu. Jadi Pemprov Bali tidak dapat menolak kendaraan tersebut.  Namun, apabila operasionalnya belum optimal seperti sekarang ini, Gubernur berjanji segera akan melakukan evaluasi. Khususnya untuk memastikan, apakah sarana Bus Trans Sarbagita mash dibutuhkan oleh masyarakat Bali atau tidak. “Saya akan evaluasi, dulu kita (Pemprov) mintak mobil kecil, tapi pusat sudah beli yang gede. Kami sedang evaluasi, apakah tahun depan masih perlu layanan itu atau tidak,” papar Gubernur saat menghadiri rapat gabungan di DPRD Bali beberapa waktu lalu.

‎Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Provinsi Bali, Ketut Artika mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan evaluasi  Bus Trans Sarbagita di koridor 1 hingga 4.  Hasilnya, operasional Bus Trans Sarbagita untuk koridor 1 dan 2 sudah berjalan optimal. Bahkan keterisian tempat duduk mencapai 30 persen per harinya. Sedangkan, untuk koridor 3 dan 4, dikatakan masih memerlukan sosialisasi intensif.  Lantaran, belum cukup dikenal oleh masyarakat, tempat duduk yang tersedia pun hanya terisi 10 persen setiap harinya.

Menyikapi permasalahan ini, Artika memastikan jajarannya akan mengintensifkan sosialiasi. Utamanya, untuk koridor yang menuju ke Kabupaten Gianyar. Di samping itu, keberadaan kendaraan pengumpan juga terus akan dioptimalkan. Termasuk juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar, agar mengupayakan penyediaan kendaraan pengumpan.  “Hasil evaluasi masih koridor 1 dan 2 yang bagus, sedangkan koridor  3 dan 4 ini yang masih perlu sosialisasi. Kami akan evaluasi lagi. Padahal bisnya bagus tapi ukuranya besar, jadi sulit bermanuvernya,” ungkap Artika.

Meski masih dalam tahap evaluasi, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Bali tetap mengupayakan untuk penambahan koridor Bus Trans Sarbagita. Tahun ini, Artika menyampaikan pihaknya mengusulkan 30 unit bus ke pemerintah pusat. Hanya saja, bus yang berukuran sedang. Sesuai rencana, bus-bus tersebut akan dioperasikan di luar koridor 1 hingga 4. Tepatnya, untuk melayani masyarakat dari Kota Denpasar ke Kabupaten Gianyar, demikian juga sebaliknya.  ‎


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait