Demografi Modal Indonesia Tawarkan Investasi

Demografi Modal Indonesia Tawarkan Investasi

Sekitar 200 delegasi dari 150 Negara kawasan Asia, Australia, Eropa, Amerika, Afrika dan Timur Tengah, ambil bagian dalam PKF International Meeting bertemakan "The Power of ONE", di Nusa Dua selama 4 hari (27 - 30 September 2016). Banyak hal dibahas dalam pertemuan internasional tersebut, salah satunya bagaimana masing-masing delegasi membawa misi promosi setiap negara, termasuk Indonesia.

Managing Partner PKF (Panel Kare Foster) untuk Indonesia, Paul Hadiwinata kepada wartawan di Nusa Dua, Kamis (29/9/2016) menjelaskan, setiap negara memiliki misi promosi pada kegiatan tahunan ini. Khusus Indonesia, pihaknya memperkenalkan seluruh potensi yang ada, baik dari sisi perekonomian, usaha, perdagangan maupun pariwisata. Menurutnya setiap negara berminat beriventasi di Tanah Air, terlebih tahun 2020 Indonesia akan mendapatkan Bonus Demografi.

 "Betul. Nilai jual dari Sumber Daya Manusia, Nilai jual dari segi pasar yang terbuka. Jadi pasar itu besar sekali untuk mereka berinvestasi. Jadi kalau investasi di Indonesia, kita punya Sumber Daya yang besar, dan anak-anak muda Indonesia ini sekarang sudah canggih-canggih juga dalam memanfaatkan teknologi," katanya.

 Paul Hadiwinata lebih lanjut mengatakan, saat ini sudah banyak investor luar memilih Indonesia ketimbang Jepang dan Tiongkok untuk menanamkan modal. Minat investasi asing itu menurutnya tersebar dibeberapa sektor, mulai dari perdagangan hingga pariwisata.

 "Karena kalau lihat di Jepang ada kekhawatiran mengenai rata-rata umurnya makin tua, sekitar lima sampai enam puluh tahun. Sehingga mengakibatkan produktivitas negara itu berkurang. Atau misalkan China. China dulu kan memiliki kebijakan satu keluarga satu anak, nah sekarang kalau anaknya udah tua bagaimana kan. Kita tidak punya masalah itu, karena rata-rata usia penduduk kita dua puluh delapan tahun," ujarnya.

 Sementara berbicara isu strategis dalam pertemuan internasional kali ini, ia mengungkapkan, hal yang tak kalah penting untuk ditonjolkan adalah bagaimana menggiatkan iklim investasi dikawasan Asia Tenggara. Meski memiliki pengaruh yang besar, akan tetapi ia mengakui, belum banyak negara didunia yang memperhitungkan kemampuan dan keberadaan ASEAN dikancah internasional. Maka dari itu, melalui PKF International Meeting tahun ini, pihaknya ingin memperkenalkan lebih jauh dan dalam, mengenai berbagai potensi yang dimiliki 10 negara anggota ASEAN.

 "Kita bahas pertama isu mengenai pentingnya ASEAN di Dunia. Karena mereka selama ini tidak melihat ASEAN seperti apa kan. Jadi saya jelaskan dalam presentasi, kalau posisi ASEAN ini adalah negara ketujuh diatas Amerika, China dan sebagainya dari segi GDPnya," tambah Paul Hadiwinata


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait