Berdamai Dengan Diri Sendiri Antisipasi Kesalahpahaman Antar Umat Beragama

Berdamai Dengan Diri Sendiri Antisipasi Kesalahpahaman Antar Umat Beragama

Pelaksanaan Dharma Shanti yang diselenggarakan FKUB Provinsi Bali dalam serangkaian perayaan hari-hari raya besar umat Hindu dan Islam, sangat diapresiasi Gub Pastika dan dinilai sebagai momen yang tepat dalam mengantisipasi adanya kesalahpahaman antar umat beragama. Hari Raya yang datangnya hampir berbarengan, menurut Gubernur, sama-sama bermakna kemenangan dharma, atas peperangan dalam diri sendiri bukan dengan musuh lain. 

Gubernur juga mengingatkan hal-hal yang bisa menimbukan tidak adanya kedamaian dalam diri seseorang, yang diistilahkannya sebagai AIDSS (Amarah, Iri, Dengki, Sombong, dan Serakah). Menurutnya hal hal tersebutlah yang menurutnya bisa membuat seseorang hancur, dan cepat atau lambat eskalasi  terjadinya kehancuran tersebut tergantung besar atau kecil porsi AIDSS dalam diri seseorang. Gubernur berharap setiap orang belajar memahami apa yang diinginkan orang lain bukan yang diinginkan diri sendiri, karena menurutnya kesediaan untuk menerima adalah sebuah toleransi. Ia juga berharap FKUB sebagai forum yang vital dapat memperjuangkan kerukunan, diminta ataupun tidak harus tetap memperjuangkannya.  
 
Sementara itu Ketua FKUB, Ida I Dewa Gede Ngurah Suasta menyampaikan bahwa inti dari dibentuknya Forum ini adalah untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama. "Kaya raya tanpa kerukunan tidak akan bahagia, kerukunan tanpa kebahagiaan tidak akan damai, dan kerukunan tanpa kedamaian akan terjadi kekacauan," cetusnya. 

Kerukunan antar umat beragama dinilainya sebagai harga mati, karena untuk membangun sebuah negara dibutuhkan kerukunan antar masyarakatnya yang memiliki perbedaan kepercayaan. Menurutnya jika kerukunan tidak dijaga akan timbul perpecahan yang berasal dari agama, karena isu agama adalah isu paling sensitif sebagai alat provokasi. Bali yang terdiri dari masyarakat heterogen dan merupakan ikon kerukunan mengharuskan semua anggota masyarakat untuk bertanggungjawab menjaga kondusifitas Bali.

Hal senada disampaikan Kapolda Bali, Ronnie F. Sompie, ia  berharap kerukunan yang menjadi tujuan dalam forum ini bisa tercapai dan menjadi komitmen yang disepakati oleh semua kalangan yang hadir. Menurutnya kerukunan bisa tercapai dengan rasa toleransi dan saling menghargai, tidak merasa lebih hebat, dan tetap merasa menjadi saudara. Ia juga berharap forum-forum seperti ini bisa dilaksanakan di tingkat-tingkat desa untuk menampung aspirasi yang ada di tingkat paling bawah lapisan masyarakat.
 
Pangdam IX Udayana Mayor Jendral Torry Johar Banguntoro menyatakan konflik tidak hanya berasal dari dalam tetapi juga ancaman dari luar selalu ada dan perlu diwaspadai. Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah menurutnya rawan menjadi incaran dan perlu dijaga, mengingat konflik yang timbul akhir-akhir ini terkait sumber energi. Terkait konflik yang mungkin terjadi, ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak cepat menilai berasal dari perbedaan keyakinan. Karena menurutnya konflik bisa tumbuh dari rasa kecemburuan sosial, dan hal itu bisa di eksploitasi menjadi sebuah perselisihan oleh negara-negara yang berkepentingan dan  menurutnya perlu diwaspadai.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait