Bandara Tutup, PHRI Bali Fasilitasi Pelayanan Nginap Satu Malam

Bandara Tutup, PHRI Bali Fasilitasi Pelayanan Nginap Satu Malam

Mengingat saat ini Bandara Ngurah Rai ditutup sementara  akibat  aktivitas Gunung Agung,  tentunya berakibat  terhadap pembatalan kepulangan ribun wisatawan. Terkait hal tersebut, PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran  Indonesia) Bali  telah berkomitmen untuk memberikan   fasilitas menginap gratis  selama satu malam bagi wisatawan yang hedak berangkat.

“Memang kami   mengharuskan bagi anggota PHRI yang dibawahnya juga ada Bali Hotel Asosiasion untuk memeberikan pelayanan  one night free  ketika bandara tutup.  Selian itu juga kami kenakan peraturan ini kepada Ubud Hotel Association dan  juga Ubud Homestay Asosiasion,” ujar Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati saat ditemui di kantornya.

Namun, untuk hari kedua, ketiga  dan seterusnya  apabila kondisi tersebut masih berkepanjangan  pihaknya hanya bisa memberikan harga terbaik seperti  potongan harga  atau diskon.  “Untuk hal ini biasanya hotel dan agent yang sudah mempunyai kontrak,” tegasnya.

Mengingat hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah dan asosiasi, pihaknya meminta semua akomodasi perhotelan juga menerpakan atau memebrikan fasilitas serupa kepada wisatawannya yang saat ini (kemarin_red) tidak  bisa  melakukan penerbangan akibat penutupan bandara.

“Karena ini sudah kebijakan bersama, bahkan Pak Gubernur sudah   sonding  dengan para konsulat jendral di Bali  maka kami harapkan  seluruh akomodasi perhotelan  mengikuti kebijakn ini. Ini tentu demi nama baik    Bali , ini sudah kebijakan  dan sudah disepakati, jadi apaun yang sudah kita  janjikan harus ditepai,” tegasnya.

Apabila penutupan bandara terjadi berkepanjangan apakah   gratis peninganapan itu masih berlaku untuk wisatawan  yang akan pulang ke negarannya? Cok Ace mengatakan  semestinya pengertiannya seperti itu atau bukan hanya di hari pertama saja. Namun untuk hal tersbut kata dia, perlu persamaan persepsi karena kebijakan tersebut dibuat dalam SOP. “Dulu   saat dibuat kebijakan itu tidak terpikirkan kejadian seperti ini. Bahkan saya lihat untuk yang berangkat hari ini tidak semua mengambil fasilitas yang  disediakan tersebut karena  sduah dihandel oleh maskapai masing-masing,” jelasnya.

Hal senada  juga diungkapkan oleh Kepala Dinas  Pariwisata Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra.   Pihaknya berharap  pelaku pariwisata   terutama penyedia akomodasi perhotelan bisa memberikan perhatian kepada wisatawan yang tidak  jadi  pulang ke negaranya  karena  terjadi penutupan bandara. “Untuk anggota PHRI kan sudah menerapkan ini, nah untuk yang lainnya kami juga harapkan demikian. Dengan kondisi seperti ini kami harapkan kepedulian  semuanya. Namun apabila  penutupan bandara terjadi dalam jangka waktu lebih lama kami harapkan ada pemberikan diskon kepada meraka yang menginap,” katanya.

Ditambahkan, berdasarkan  data yang diterima saat melakukan pemantauan   ke bandara,  wisatawan yang hendak berangkat  jumlahnya kurang lebih 164 ribu.  Namun untuk  wisatawan tersebut tentunya tidak semua memanfaatkan   fasilitas yang diberikan oleh pelaku pariwisata  karena  beberapa maskapai ada yang meneyediakan akomodasi dan juga ada yang pulang melalui alternative bandara lain. “Sehingga dari sini wisatawan  menggunakan  fasilitas darat  menuju bandara  terdekat. Kami hubungkan dengan  bus,”  tambahnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait