Asal Mula Nama Bali yang Indah Itu Ternyata…

Asal Mula Nama Bali yang Indah Itu Ternyata…

Bali biasanya merupakan tujuan wisata utama bagi orang-orang asing dari luar negeri. Tak hanya orang luar negeri saja yang ingin berwisata ke Bali, bahkan orang Indonesia pun banyak yang ingin berlibur ke Bali karena ingin melihat keindahan pantainya. Namun tahukah kamu dari mana asal nama Bali? Berikut penjelasan asal mula nama Bali, yang sudah dihimpun JadiBerita dari berbagai sumber untuk kamu. 


Prasasti Blanjong

Kata Bali pertama kali muncul dalam sebuah Prasasti yang ditemukan pada tahun 835 Saka (913 Masehi) di desa Blanjong, Sanur dan berikutnya prasasti ini dikenal dengan Prasasti Blanjong. Di Prasasti yang dikeluarkan olah raja Sri Kesari Warmadewa ini dituliskan nama pulau Bali dengan sebutan Bali Dwipa, yang merupakan kata jadian dari bahasa Sansekerta yaitu Bali yang berarti persembahan, kembali, atau sesaji,  sedangkan kata Dwipa sendiri mempunyai arti pulau.

Menurut para peneliti, nama ini diberikan oleh saudagar-saudagar dari India yang telah menyebar di Asia Tenggara sekitar abad 1 Masehi, dengan dasar aktivitas keagamaan penduduk pulau Bali yang menggunakan berbagai jenis sesaji sebagai sarana upacaranya.

Selanjutnya, nama Bali juga muncul pada prasasti Gobleg II yang dibuat pada tahun 905 Saka atau 983 Masehi. Diperkirakan prasasti ini dibuat pada masa pemerintahan Sriwijaya Mahadewi.

Pada prasasti Langgahan yang dibuat pada tahun 1257 Saka atau 1335 Masehi, pada masa raja terakhir dari kerajaan Bali Kuna yaitu Raja Bharata Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Bharata sri adalah sebutan untuk raja, Astasura adalah Delapan Dewa, Ratna berarti Permata, Bumi berarti pulau, Banten merupakan nama pulau Bali) juga tertulis nama pulau Bali dengan sebutan Bumi Banten (sesuai dengan gelar rajanya).

Selain prasasti Langgahan kata Banten juga muncul pada prasasti Kapal yang diperkirakan dikeluarkan oleh Raja Jayasakti yang berisi anugerah keringanan pajak kepada desa Kapal, tetapi nama Banten pada Prasasti Kapal ini menyebutkan Banten adalah nama desa bukan nama pulau.

Pada masa abad 6 Masehi dinasti T’ang di China,nama Bali pun muncul dengan sebutanmeng-li, po-li dan dwa-pa-tan yaitu nama suatu daerah yang terletak disebelah timur Ho-ling (kerajaan Kalingga) dan Che-po (Jawa).

Selain prasasti-prasasti diatas, dalam sumber-sumber sastra seperti Babad, Purana, Pemancangah, pulau Bali disebut dengan Bansul atau Wangsul yang diambil dari bahasa Jawa yang berarti kembali.

Sebelum dikenal dengan sebutan Pulau Bali, para pelaut asing dulunya menyebut Pulau Bali dengan berbagai sebutan seperti Bally, Boly, atau Ballie. Sementara pelaut Bangsa Spanyol menyebut Bali dengan sebutan Jawa Minor.

Cornelisde Houtman

Catatan tertua mengenai Bali dibuat seorang Belanda bernama Lintgens. Ia merupakan salah seorang anak buah kapal yang dinakhodai oleh pelaut bangsa Belanda, Cornelis de Houtman. Dalam laporannya, ia banyak menyanjung keindahan alam dan budaya kehidupan Bali. Zaman itu masyarakat dunia belum tertarik kepada Bali, karena tidak ada barang dagangan di Bali, seperti kayu cendana atau rempah-rempah.

Bangsa Belanda mulai tertarik pada Bali pada tahun 1601, dimana Belanda mengirim utusan resmi ke Bali di bawah pimpinan Admiral Cornells van Heemskerck dengan membawa surat dan hadiah-hadiah berharga dari raja Belanda Prince Maurits. Raja yang berkuasa di Bali waktu itu menyambut baik utusan ini, dan ada kata-kata dari Raja: “Bali dan Belanda adalah satu”.

Peta Bali Kuno

Sampai sekarang pulau Bali yang mungil ini tetap menjadi “santapan yang lezat” bagi para peneliti baik yang tua maupun peneliti muda dari seluruh dunia. Sepertinya mereka berlomba untuk membuka tabir yang menyelimuti kekayaan budaya Bali yang dianggap masih penuh misteri dengan kulitnya yang berlapis-lapis.


Ditayangkan sebelumnya dari situs jadiberita
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait