Antisipasi Uang Palsu Jelang Pileg, BI Sasar Pasar Tradisional

Antisipasi  Uang Palsu Jelang Pileg, BI  Sasar Pasar Tradisional

Denpasar, Bali.  Mengatasi maraknya peredaran uang palsu menjelang pemilu legislatif, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusra menggelar sosialisasi keaslian uang rupiah. Namun sosialisasi kali ini menyasar pedagang di pasar Kreneng Denpasar.

Asisten Manajer Unit Administarsi dan Pengolahan Data Sistem Pembayarn Kantor Perwakilan BI Wilayah III Bali-Nusra, Mohammad Yasser kepada awak media saat ditemui disela-sela acara sosialisasi mengatakan menjelang Pileg indikasi peredaran uang palsu tetap ada.

" Memang indikasi tetap ada karena pengedarnya masih punya stok uang palsu. Untuk itu tahun ini kami mengadakan sosialisasi uang palsu di pasar Kreneng, " katanya

Menurutnya, bagi para pengedar uang palsu memomentum Pileg dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mengedarkan uang palsu karena menjelang Pileg tentunya peredaran uang pasti lebih banyak.

" Kan Caleg-caleg pasti perlu uang untuk mencetak baliho dan lainnya untuk keperluan kampanye. Keperluan banyak otomastis permintaan uang di masyarakat juga banyak. Nah, bagi pengedar ini momen yang pas untuk mengedarkan uang palsu, apalagi mereka masih punya stok, " papar Yasser.

Dipilihnya pasar-pasar tradisional dalam sosialisasi keaslian uang rupiah kali ini, kata dia sebagian besar masyarakat di pasar tradisional perlu ditingkatkan kemampuannya untuk mengetahui rupiah yang asli. Maka dari itu, BI membuat prosedur yang mudah melalui 3 D yaitu dengan dilihat, diraba dan diterawang.

" Kami menghimbau masyarakat, kalau menerima uang jangan langsung dimasukkan ke kantong namun harus dicek melalui 3D. Kalau diterima kan kita yang rugi. Kalau ada yang menemukan uang palsu harap melapor ke polisi dan BI. Daripada rugi mending periksa dulu uangnya, jangan merasa tidak enak sama pembeli karena hak pedagang untuk memeriksa uang, " imbaunya

Denpasar, Bali.  Mengatasi maraknya peredaran uang palsu menjelang pemilu legislatif, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusra menggelar sosialisasi keaslian uang rupiah. Namun sosialisasi kali ini menyasar pedagang di pasar Kreneng Denpasar.

Asisten Manajer Unit Administarsi dan Pengolahan Data Sistem Pembayarn Kantor Perwakilan BI Wilayah III Bali-Nusra, Mohammad Yasser kepada awak media saat ditemui disela-sela acara sosialisasi mengatakan menjelang Pileg indikasi peredaran uang palsu tetap ada.

" Memang indikasi tetap ada karena pengedarnya masih punya stok uang palsu. Untuk itu tahun ini kami mengadakan sosialisasi uang palsu di pasar Kreneng, " katanya

Menurutnya, bagi para pengedar uang palsu memomentum Pileg dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mengedarkan uang palsu karena menjelang Pileg tentunya peredaran uang pasti lebih banyak.

" Kan Caleg-caleg pasti perlu uang untuk mencetak baliho dan lainnya untuk keperluan kampanye. Keperluan banyak otomastis permintaan uang di masyarakat juga banyak. Nah, bagi pengedar ini momen yang pas untuk mengedarkan uang palsu, apalagi mereka masih punya stok, " papar Yasser.

Dipilihnya pasar-pasar tradisional dalam sosialisasi keaslian uang rupiah kali ini, kata dia sebagian besar masyarakat di pasar tradisional perlu ditingkatkan kemampuannya untuk mengetahui rupiah yang asli. Maka dari itu, BI membuat prosedur yang mudah melalui 3 D yaitu dengan dilihat, diraba dan diterawang.

" Kami menghimbau masyarakat, kalau menerima uang jangan langsung dimasukkan ke kantong namun harus dicek melalui 3D. Kalau diterima kan kita yang rugi. Kalau ada yang menemukan uang palsu harap melapor ke polisi dan BI. Daripada rugi mending periksa dulu uangnya, jangan merasa tidak enak sama pembeli karena hak pedagang untuk memeriksa uang, " imbaunya

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait