Airnav Ngurah Rai Bantah Dua Pesawat Nyaris Tabrakan ‎

Airnav Ngurah Rai Bantah Dua Pesawat Nyaris Tabrakan ‎

Kabardewata - Pesawat Boeing 737 milik Garuda dengan nomer penerbangan GA 340 dengan rute Surabaya – Denpasar di kabarkan nyaris tabrakan dengan pesawat Boeing 737 milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT 960 Rute Bandung-Denpasar.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh Kepala Air Navigation Ngurah Rai, Maskon Humawan yang menyebutkan bahwa kabar tersebut tidaklah benar. Yang terjadi adalah dua pesawat mengalami "vertical separation less than minimal" atau jarak vertikal antar dua pesawat di bawah standar minimal.

“Kondisinya saat itu masih diambang batas aman, pesawat tersebut keluar masuk Bandara Internasional Ngurah Rai sudah diatur sesuai dengan standar jarak secara vertikal dan horizontal. Karena suatu dan lain hal jarak vertikal yang seharusnya berada pada titik seribu feat menjadi tujuh ratus feat dan itu masih diambang batas normal,” terangnya, Jumat (12/02/2016).

Maskon menyebutkan, saat kejadian, situasi bandara bisa dikatakan sedang dalam kondisi over capacity dimana dalam 1 jam Bandara Internasional Ngurah Rai hanya mampu melayani 25 jadwal penerbangan dan yang digunakan hanya 20 jadwal penerbangan sementara sisanya digunakan sebagai antisipasi untuk tamu vvip dan emergency.

Sedangkan saat itu kondisinya sedang terjadi penumpukan pesawat yang hendak menunggu giliran mendarat dan diperintahkan oleh Air Traffic Controller (ATC) untuk berputar-putar di udara menunggu lowongan mendarat (holding pattern) Termasuk di antaranya pesawat Boeing 737 Garuda dengan nomor penerbangan GA 340 dari Surabaya dan pesawat Boeing 737 Lion Air dengan nomor penerbangan JT 960 dari Bandung.

“Saat itu ada sekitar 27 pesawat yang mengantri untuk melakukan Holding diwaktu yang sama dan dibawah pun juga banyak yang akan terbang dalam waktu yang sama. Sehingga terjadi penumpukan 5 titik penumpukan tetapi semua masih berjalan lancar. Kondisi berada dibawah batas aman itu sering kali menyebabkanwarning anti collision memberi peringatan kepada pesawat adanya kondisi di bawah minimal. Cuaca yang buruk seperti ini juga berpengaruh banyak terhadap kondisi pesawat,” bebernya.

Kedepannya pihaknya akan melakukan antisipasi terhadap penumpukan pesawat mengingat saat ini sedang terjadi over capacity ditambah dengan cuaca yang buruk. Sehingga perlu diberlakukan implementasi flow management yang artinya pesawat yang akan memasuki kawasan Bandara akan diatur sedemikian rupa sehingga pesawat yang masuk sesuai dengan kapasitas yang ada.

“Seperti penerbangan dari Jakarta menuju Bali hanya dibatasi sekian pesawat perjamnya dan Surabaya sekian pesawat. Karena kalau sekarang kan masuknya semua secara bersamaaan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba serta Kadek Arimbawa (Lolak) yang membidangi perhubungan langsung melakukan inspeksi untuk menindak lanjuti informasi yang beredar mengenai kedua pesawat yang dikabarkan nyari bertabrakan.

“Kita datang untuk bertanya apa yang sebenernarnya terjadi. Ternyata isu tersebut tidak benar dan kedua pesawat yang dikabarkan nyaris bertabrakan itu masih di dalam batas normal dan semoga hal semacam ini tidak terulang kembali,” ungkap Purba.

Purba menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak resah akan situasi ini, untuk menggunakan jasa penerbangan udara. Karena otoritas jasa penerbangan dan Air Nav selalu berupaya memberikan jaminan dan upaya untuk keselamatan dan kenyamanan penumpang.  

“Saya ingin menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk tidak resah menggunakan jasa penerbangan karena pihak Angkasa Pura, Air Nav dan Otoritas Jasa Penerbangan selalu berupaya memberikan jaminan dan upaya untuk keselamatan dan kenyamanan penumpang,” imbuhnya.


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait