Ada Lampu Hijau Double Runway di Bandara Ngurah Rai

Ada Lampu Hijau Double Runway di Bandara Ngurah Rai

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo kepada wartawan, di Terminal Internasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, mengatakan, rencana pembangunan landasan pacu baru itu, sempat dibicarakan langsung kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. Menurutnya sudah ada lampu hijau terkait pembangunan, yang kemungkinan besar dilakukan disebelah barat arah selatan dari landasan pacu lama. Landasan pacu yang rencananya dibangun sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter ini, akan dilakukan dengan pola reklamasi. Namun untuk realisasi dan besaran anggaran yang diperlukan, ia belum berani mengungkapkan, karena harus melalui berbagai kajian teknis, termasuk dari sisi lingkungan.

"Untuk hal itu sudah kita bicarakan dengan Kementrian dan Pemerintah Daerah. Kemungkinan karena keterbatasan lahan dan beberapa zona kita pertimbangkan untuk keperluan keagamaan, kemungkinan besar kita reklamasi di sebelah barat arah selatan disekitar kedonganan. Namun tidak bisa dalam waktu dekat, perlu kita perdalam dulu kajiannya," ungkap Trikora Harjo. 

Ditanya urgensi dari pembangunan landasan pacu baru, Trikora Harjo mengatakan, dengan mobilitas penerbangan yang tinggi dan ukuran pesawat yang semakin besar, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah waktunya memiliki double runway (landasan pacu ganda).

"Melihat mobilitas penerbangan dan perkembangan dunia pariwisata, sudah waktunya kita punya runway baru," ucapnya. 

Sementara berbicara pelayanan, pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai tampaknya harus berbangga, karena mendapatkan 2 penghargaan sekaligus dari Airport Council International (ACI), di Australia tanggal 18-20 April 2016 lalu. Trikora Harjo menjelaskan, kedua penghargaan itu meliputi 3rd Best Airports dan Most Improved Airports 2015. Khusus 3rd Best Airports, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai berada diposisi ketiga dibawah Bandara Gimpo Seoul, Korea Selatan dan Bandara Wuhan Tianhe, Tiongkok, serta berhasil menyingkirkan 300 Bandara Internasional dari 80 negara lainnya. Beberapa hal menjadi dasar penilaian yang melibatkan 550.000 responden itu, diantaranya akses menuju bandara, fasilitas check-in, kelengkapan dan kebersihan toilet, keamanan lingkungan bandara serta fasilitas penunjang layanan seperti ketersediaan toko makanan dan minuman.

"Kita satu-satunya bandara yang mampu menyabet penghargaan ini dari lembaga penerbangan internasional. Penghargaan ini tentu menjadi pecut bagi kita, untuk lebih memaksimalkan pelayanan, dengan harapan tahun depan dapat memperbaiki peringkat kita, kalau bisa menjadi yang terbaik lah didunia," harapnya


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait