60-an Disainer Tampilkan 120 Rancangan Kebaya Dalam Event "Pagelaran 100 Kebaya

60-an Disainer Tampilkan 120 Rancangan Kebaya Dalam Event "Pagelaran 100 Kebaya

60-an disainer asal Bali dan dari beberapa daerah lain di Indonesia, menampilkan 120 rancangan kebaya hasil karya dalam event "Pagelaran 100 Kebaya" di Cita Kelangen, Kampus ISI Denpasar.


Local Chairman of IFC Denpasar, Dwi Iskandar pun menyampaikan pernyataan senada, dimana dengan event ini pihaknya ingin membawa kebaya sebagai salah satu warisan asli Indonesia, lebih mendunia. Keinginannya itu dianggap tak terlalu muluk, mengingat dewasa ini semakin banyak wisatawan asing yang tertarik serta memesan sejumlah kebaya asli Indonesia, dari beberapa disainer Tanah Air.

"cukup tertarik, karena banyak masyarakat internasional, lebih melihat kekayaan dari masing-masing negara. Jadi tidak sekedar fashion yang modern, tetapi bagaimana mereka melihat sebuah kekuatan fashion yang khas dan memiliki kekuatan dimasing-masing negara, salah satunya kebaya ini," ungkapnya. 

Dwi Iskandar yakin, dengan respon positif yang ditunjukkan pasar, tidak hanya didalam akan tetapi luar negeri, kedepannya pamor kebaya akan sama dengan batik, yang kini sangat dikenal oleh dunia. Ia berharap, dengan Pagelaran 100 kebaya yang digagas IFC cabang Denpasar, bersama Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, menjadi embrio pengenalan kebaya kepada masyarakat

Sementara Ketua Panitia, Dewi Suarjani kepada wartawan disela-sela kegiatan tersebut menjelaskan, pagelaran 100 kebaya ini adalah upaya Indonesia Fashion Chamber (IFC) Cabang Denpasar, untuk lebih memasyarakatkan kebaya, tidak hanya didalam tetapi juga sampai ke mancanegara. Ia yakin, dengan ragam kebaya yang ada di Tanah Air, akan mampu menarik minat wisatawan mancanegara datang ke Indonesia, khususnya ke Bali.

"Tujuan kita, bagaimana agar bisa menarik wisatawan luar negeri untuk bisa melihat kita, bahwa kebaya itu budaya kita, dan tentu dapat dikenal di internasional," katanya. 

"Suatu saat akan seperti itu, karena kebaya sudah dari dulu, cuma masyarakat harus lebih sering memakai, agar semakin dikenal oleh wisatawan mancanegara," tambahnya.

 

Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait