Bali Tuan Rumah Seminar Internasional tentang Keuangan yang Berkelanjutan

Bali Tuan Rumah Seminar Internasional tentang Keuangan yang Berkelanjutan

Di era dewasa ini banyak permasalahan global yang terjadi baik itu masalah  hak asasi manusia, kehidupan demokrasi dan juga lingkungan.Dan semua masalah ini   tidak bisa terlepas dan  akan memberi pengaruh besar terhadap masalah ekonomi dunia, untuk itu perlu dibangun suatu konsep atau strategi khusus yang bersinergi dengan pihak terkait guna mencari solusi terbaik dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan faktor faktor lainnya dan tidak hanya pembangunan bidang  ekonomi semata. Demikian disampaikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan selamat datangnya pada acara pembukaan International Seminar On Sustainable Financial (ISSF)  2016 di Ruang Nusantara Hotel Westin Nusa Dua.

Pastika juga mengapresiasi dipilihnya Bali sebagai uan rumah  acara ini. Ia berharap dengan dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan seminar, maka Taksu  Bali dengan keramah tamahan penduduknya dapat membawa aura positif bagi para peserta seminar sehingga akan menghasilkan solusi serta peraturan terbaik yang akan memperkuat komitmen kita bersama dalam melaksanakan pembangunan ekonomi yang akan membawa suatu perkembangan positif baik dalam skala nasional maupun global. Dalam kesempatan tersebut.

Gubernur Pastika juga mengajak para peserta seminar untuk menikmati suasana alam Bali serta keindahan seni budaya Bali yang meliputi kerajinan patung, tari tarian serta keramah tamahan masyarkatnya disela sela kesibukan mengikuti kagiatan seminar yang cukup padat. Di akhir sambutannya, Pastika berharap penyelenggaraan seminar ini akan dapat menjadi ajang promosi pariwisata Bali dan memberi imbas positif sehingga Bali akan semakin tereknal sebagai destinasi pariwisata dunia. 

Sementara itu Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  Muliaman D. Hadad menyampaikan bahwa dalam pembangunan yang dilakukan baik pembangunan dalam level domestik maupun global akan terfokus pada beberapa hal seperti pemberantasan kemiskinan, perlindungan terhadap planet serta pencapaian kesejahteraan bersama dalam jangka waktu 15 tahun kedepan.  OJK sebagi pemegang kebijakan dalam bisdang ekonomi  akan fokus pada penyusunan pedoman dalam mengimplementasikan pembangunan ekonomi berkelanjutan dimana hal ini diwujudkan dengan dibuatnya Roadmap for Sustainable Finance pada tahun 2014 yang diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dengan perencanaan yang ramah lingkungan. 

Muliaman menambahkan bahwa OJK telah mepersiapkan beberapa peraturan penting yang menyasar lembaga bank , non bank serta pasar modal yang diantaranya mengatur tentang implmentasi pembangunan ekonomi yang berprinsip pada tiga hal penting yaitu keuntungan, sumber daya manusia serta planet bumi. Pelaksanaan ISSF yang berlangsung selma dua hari dari tanggal 1-2 Desember 2016  yang diselenggarakan oleh OJK dengan menggandeng  International Finance Corporation (IFC) juga dirangkaikan dengan kegiatan ASEAN Forum on Sustainable Finance dan 4th Annual Meeting Of Sustainable Banking Network (SBN) . 

Seminar International yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden IFC Ethiopis Tafara diikuti sekitar 400 peserta yang terdiri dari para pemangku kepentingan di bidang keuangan termasuk didalamnya pembuat kebijakan, lembaga keuangan, industri, lembaga nasional maupun Internasional, masyarakat serta para akademisi yang bergelut dalam bidang keuangan serta  pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait