Peningkatan Kualitas dan Layanan Pelabuhan di Indonesia Mutlak Dilakukan

Peningkatan Kualitas dan Layanan Pelabuhan di Indonesia Mutlak Dilakukan

Pengamat kebijakan publik Adrianof Chaniago mengatakan peningkatan kualitas dan layanan pelabuhan di seluruh Indonesia mutlak dilakukan oleh Pelindo III. Menurutnya, perbaikan yang dilakukan itu sejalan dengan gagasan presiden terpilih Joko Widodo membangun poros maritim dan tol laut.

Dia menjelaskan Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang menyimpan potensi, bukan hanya sekedar pengiriman barang secara konvensional maupun petikemas tetapi juga industri lainnya seperti nelayan, masyarakat, angkutan antar pulau, industri galangan kapal.

"Indonesia sangat kaya, jika bisa memaksimalkan peran sebagai negara maritim maka negara ini akan besar," jelasnya di Kuta, Bali

Sementara  Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto   PT Pelindo III (Persero) menyiapkan dana hingga Rp10 triliun untuk meningkatkan kualitas pelabuhan-pelabuhan yang mereka kelola diseluruh Indonesia, pada periode 2014-2016. Dana itu berasal dari berbagai sumber seperti laba yang ditahan, pinjaman bank, serta aksi korporasi berupa penerbitan surat obligasi.

“Kami baru saja menerbitkan obligasi internasional yang dijual ke Hong Kong, London, dan New York senilai US$500 juta,” jelasnya dalam diskusi Tol Laut Jokowi.

Menurutnya, dari total kebutuhan investasi tersebut, sebanyak Rp4 triliun sudah direalisasikan pada 2014. Lebih lanjut dijelaskan, sisa dana akan dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas pelabuhan besar dan daerah timur Indonesia.

Djarwo mencontohkan sisa dana untuk pemesanan alat di Terminal Teluk Kamong, dan revitalisasi alur pelayaran barat Surabaya (APBS), dengan memperdalam alur dari 9 meter menjadi 13 meter supaya kapal lebih besar dapat melalui jalur tersebut. Saat ini, lanjutnya, proses pengerukan lumpur sudah berjalan 40% dengan berhasil mengeruk sebanyak 10 juta meter kubik.

Revitalisasi itu saat ini masih terganjal adanya pipa milik Pertamina Hulu Energi yang belum dapat dipindahkan, lantaran harus ada persetujuan dari SKK Migas. Kendati agak lambat, tetapi dia menyakini proses revitalisasi tersebut rampung pada Maret 2015.

Sementara itu, pelabuhan skala kecil yang akan ditingkatkan kualitasnya seperti di Pelabuhan Lembar, Lombok; Gresik, Jawa Timur, dan Batulicin Kalimantan Timur, dengan menempatkan sebanyak delapan fixed crane untuk bongkar muat kontainer. 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait