"We Love Bali" Tampilkan Keindahan Nusa Penida dan Lembongan

"We Love Bali" Tampilkan Keindahan Nusa Penida dan Lembongan

Pemerintah telah menggulirkan program 'We Love Bali'. Program ini sebagai salah satu upaya pemulihan sektor kepariwisataan yang terpuruk selama pandemi COVID-19.

Tak hanya untuk pemulihan, We Love Bali juga menjadi salah satu program kampanye Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE). 

We Love Bali diikuti peserta dari berbagai kalangan seperti dosen, guru, mahasiswa, ASN, karyawan perusahaan swasta, karyawan usaha wisata, Pokdarwis, komunitas hobi, dan fotografer. 

Salah seorang peserta We Love Bali, Gede Wahyudi berharap langkah ini dapat mewujudkan kesadaran akan keselamatan dan keamanan dikalangan pelaku pariwisata Pulau Dewata dalam berkegiatan ditengah pandemi COVID-19.

"Dimasa pandemi ini, kesadaran akan kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan tentunya juga memerlukan dukungan dari masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media," kata Gede Wahyudi dalam siaran pers yang diterima Kabar Dewata, Jumat (27/11/2020). 

Gede Wahyudi menerangkan We Love Bali yang telah diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi salah satu program pemulihan pariwisata, sekaligus edukasi mengenai CHSE di tempat wisata.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE sebagai daya tarik wisata dan desa wisata. Selain itu, We Love Bali juga untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di hotel tempat menginap dan daerah tujuan wisata yang dikunjungi dengan mengisi form cek list CHSE.

"Implementasi penerapan CHSE sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan," ujarnya. 

"Program We Love Bali adalah untuk mempromosikan kepariwisataan Pulau Seribu Pura yang kini terpuruk. Promosi itu dibarengi dengan kunjungan ke daya tarik wisata dan desa wisata," lanjut Gede Wahyudi.

Pria asal Denpasar ini memaparkan, We Love Bali yang berlangsung selama Oktober hingga November 2020 tak sekadar berkunjung ke destinasi wisata. Lebih penting dari itu, program ini menjadi implementasi dari komitmen penerapan protokol kesehatan bidang pariwisata. 

Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan fasilitas berupa akomodasi selama dua malam di hotel atau home stay yang ditetapkan panitia, konsumsi, transportasi, tiket masuk daerah tujuan wisata, biaya tes cepat, dan perlengkapan lainnya.

Kali ini, program 10 trip Nusa Penida pada tanggal 25 November 2020 hingga 27 November 2020 menyasar area Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Lembongan. 

Nusa Penida menurut Gede Wahyudi merupakan pulau kecil yang berada di sebelah tenggara pulau Bali dan dipisahkan oleh selat Badung.

Angel's Billabong Nusa Penida adalah muara akhir dari sebuah sungai sebelum air sungai sampai ke lautan lepas dan fenomena alam yang mempesona ini menampilkan cerukan-cerukan kolam alami yang sangat indah dan memukau.

Klingking Beach Nusa Penida Bali adalah destinasi wisata pantai yang menyajikan keelokan alam dan pastinya membuat pengunjung merasa terpesona dan kagum. 

Kelingking Beach adalah tempat dengan spot yang cukup dikenal untuk diving karena menyajikan pemandangan sangat langka. Spot ini dinamakan sebagai Manta Point.

"Angel's Billabong Nusa Penida berciri khas sangat artistik dengan batuan karang berwarna hijau kekuningan dengan kejernihan air yang mengalir disini," ucapnya. 

Pada hari kedua program 10 trip Nusa Penida, peserta diajak menuju Nusa Lembongan dan mengunjungi pantai seperti Diamond Beach, Atuh Beach, Raja Lima, Dream Beach Jembatan Kuning dan lainnya serta menginap di Nusa Lembongan.

"Jadi, ada kombinasi menginap di Nusa Penida dan Lembongan" tuturnya.

Dalam program tersebut peserta juga diajak berkunjung ke wisata konservasi mangrove dengan pemandangan alam hutan bakau Nusa Lembongan yang berbeda dengan mangrove di wilayah Suwung, Denpasar, Bali.

Disetiap destinasi, peserta dibekali kantong sampah dan mereka diwajibkan untuk memungut sampah plastik di lokasi. Hal itu sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian alam.

Anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali, Ketut Jaman menyatakan sejumlah trip sudah berlangsung sejak awal Oktober dan masih berjalan hingga November 2020.

Disetiap daya tarik wisata akan dilibatkan UMKM sebagai penyedia souvenir. Souvenir itu dijual kepada para peserta.

Ia menyebut, program ini sebagai upaya masif pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta.

"Kita juga menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, dan meningkatkan ekonomi," tutup Ketut Jaman yang kala itu ikut mendampingi peserta We Love Bali.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait