Tercatat sekitar 80.000 warga Australia mengunjungi Bali setiap bulannya. Dari jumlah tersebut sekitar 15 000 tinggal secara permanen di Bali. Sekitar 80 % wisman asal Australia menyatakan keinginannya untuk kembali lagi berwisata ke Bali. Beberapa alasan yang menyebabkan tingginya kunjungan wisatawan Australia ke Bali diantaranya ; jarak antara Australia dan Bali yang cukup dekat, daya tarik yang luar biasa dari kentalnya budaya adat istiadat Bali serta keramah tamahan penduduknya. Demikian disampaikan Konsul Jenderal Australia untuk Bali Helena Studdert saat acara ramah tamah di Renon Denpasar (22/6).
Studdert berharap Bali kedepannya dapat meningkatkan layananan pariwisatanya tanpa meninggalkan tradisi dan budayanya . Potensi budaya yang dimiliki oleh hampir setiap wilayah di Bali merupakan potensi
Studdert yang baru menduduki posnya selama 6 bulan ini berharap melalui acara ramah tamah ini komunikasi yang baik bisa lebih terbangun antara pihaknya dengan Pemprov Bali dan media yanga ada di Bali. Dan kedepannya diharapkan akan banyak peluang dan potensi yang bisa dikerjasamakan negaranya dengan Bali.
Sementara Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra menyampaikan respon positifnya atas jumlah kunjungan wisman asal australia yang terus meningat dari tahun ke tahun. Kedekatan Bali dengan Australia menurut Dewa Mahendra adalah sangat erat terlihat jelas dengan sejumlahl kerjasama di bidang pendidikan, kesehatan, penanganan kegawatdaruratan.
Menurut Mahendra Putra, Pemprov Bali saat ini terus berkomitmen meningkatan kualitas pariwisata Bali di tengah derasnya arus globalisasi. Selain itu Pemprov Bali berkomitmen bahwa pengembangan pariwisata Bali tidak akan membuat budaya Bali tercabut dari akarnya. “Pariwisata Bali yang bertumpu pada adat budaya masyarakatnya akan tetap dijaga kelestariannya sehingga Bali akan terus maju sejalan dengan perkembangan zaman namun budaya dan adat istiadat Bali akan tetap terjaga,” tegas I Dewa Gede Mahendra Putra (red/mulia) .
Tuangkan Komentar Anda