Target 20 Juta Wisatawan, Kemenpar Gelar Festival Crossborder Atambua 2016

Target 20 Juta Wisatawan, Kemenpar Gelar Festival Crossborder Atambua 2016

Kementerian Pariwisata sejak tahun 2015 telah menetapkan sejumlah strategi untuk mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Salah satu kegiatan promosi dilakukan melalui strategi Branding, Advertising, dan Selling, yang merupakan pengejawantahan strategi dari pendekatan “Sell First Then Buy”, sesuai dengan  yang ditetapkan oleh Menteri Pariwisata

UN World Tourism Organization (UN-WTO) mencatat pada 2012 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang melakukan perjalanan telah mencapai titik sejarah yaitu sebesar 1,035 miliar atau bertumbuh 4 % dari tahun sebelumnya. Jika dilihat dari kawasan pertumbuhan, maka Asia Pasifik dan Asia Tenggara mencapai pertumbuhan tertinggi, yaitu  masing - masing di atas 7% dan 9%. Pertumbuhan wisman secara global diperkirakan akan mendekati 4% dan Asia Tenggara akan tetap menjadi kawasan yang mengalami pertumbuhan tertinggi.

Selain pasar utama tersebut, Kementerian Pariwisata mencermati ada juga pasar yang sangat potensial untuk dikembangkan yaitu Timor Leste. Letak geografis dan kesamaan budaya, menjadikan Timor Leste pasar yang sangat potensial. Berlatar belakang hal tersebut, upaya promosi pariwisata  perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mengembalikan trend positif kedatangan wisman Timor Leste ke Indonesia khususnya melalui perbatasan, yaitu  di wilayah Atambua, NTT.

“Border Tourism memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pariwisata satu Negara. Beberapa Negara di Eropa seperti Belanda, Jerman, dan Perancis setiap tahun mendapatkan peningkatan kunjungan wisatawan dari Negara tetangga yang berbatasan langsung. Demikian pun halnya Singapura, Malaysia, dan Thailand. Tahun ini Indonesia mulai focus untuk promosi di daerah perbatasan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman dari Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Timor Leste” ungkap Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu.

Adapun rencana kegiatan Promosi Wonderful Indonesia di perbatasan Indonesia - Timor Leste yang akan dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia yaitu melalui "Festival Crossborder di Atambua Bulan Mei – Desember Tahun 2016”. Untuk menuju terselenggaranya kegiatan dimaksud, Kementerian Pariwisata menyelenggarakan “Rapat Koordinasi Festival Crossborder di Atambua dan Press Conference” pada tanggal 24 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur, dan di Dili pada tanggal 26 Mei 2016, dengan mengundang Duta Besar RI untuk Timur Leste dan Kementerian Pariwisata Timur Leste serta media nasional maupun lokal yang ada di Negara tersebut. Dengan tujuan agar masyarakat Timur Leste mendapatkan informasi tentang festival crossborder dan tertarik untuk datang berkunjung ke Atambua

Kegiatan Festival Crossborder di Atambua ini dapat dijadikan sebagai salah satu kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh lagi pariwisata Indonesia. Patut diperhatikan bahwa kedekatan latar belakang sejarah dan budaya antara Timor Leste dengan Indonesia adalah suatu peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk promosi Pariwisata di pasar Timor Leste. Diharapkan melalui kegiatan tersebut, Indonesia dapat mempromosikan kesenian dan destinasi pariwisata Indonesia secara lebih utuh dan variatif.

Menurut Bupati Belu Wiily Lay menyambut baik dan siap mendukung langkah Kementerian Pariwisata menggelar Festival Crossborder tahun 2016 dan tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini dapat mendorong masyarakat Kabupaten Belu untuk mengembangkan daya tarik pariwisata dan mempererat persaudaraan antar negara. Disamping itu kegiatan ini agar dapat meningkatkan penerimaan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. 

Bagi para pelaku industri pariwisata Indonesia serta masyarakat sekitar destinasi agar dapat menyiapkan program-programnya untuk mensukseskan gelaran festival tahun ini dan mendatang  guna  mendapatkan manfaat langsung dari even-even tersebut karena kunjungan para peserta akan membantu menghidupkan industri pariwisata setempat dan bila mendapatkan kesan yang baik di destinasi tersebut, para peserta akan mempromosikan Wonderful Indonesia kepada komunitasnya. 

Vinsensius Jemadu menambahkan bahwa, “Salah satu cara promosi yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menyelenggarakan event secara rutin di daerah perbatasan, sekaligus untuk mendorong perekonomian daerah perbatasan, dalam rangka menggerakkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti di Atambua dan NTT pada umumnya”


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait