Sejuta Pesona Alam Indonesia

Sejuta Pesona Alam Indonesia

Indonesia adalah negara dengan kepulauan terbesar di dunia, laut dan pulaunya adalah meeting points (titik temu) dari dua benua; Asia dan Australia, dan juga dua samudera; Pasifik dan Hindia.  Lebih dari 15.000 pulau ada di sini, pulau-pulau yang lahir dari rentetan peristiwa geologi, apokaliptik tektonik masa prasejarah yang tersebar di sepanjang lintang khatulistiwa meluas hingga 5.120 kilometer. Nusantara, Kurang lebih sama luasnya dari Roma di Italia hingga Mogadishu di Afrika Timur; dari Dublin di Irlandia sampai ke Bagdad di Irak.

Sebuah konstelasi kepulauan yang tidak kurang dari tiga puluh kepulauan menjadi mozaik luar biasa antara air dan tanah; kepulauan yang dikenal dengan Sunda besar termasuk di dalamnya Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi (Celebes) dan Kalimantan (Borneo Indonesia).
Sedangkan kelompok pulau-pulau lain dikenal dengan Sunda Kecil meliputi Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Komodo, Sumba, Lembata, Solar, dan Timor (Sekarang, Timor Leste), Maluku (Pulau Rempah-rempah)Dan juga mencakup sekitar seribu pulau di antaranya Ambon, Buru, Seram, Obi, Ternate, Tidore, Halmahera, Banda, Tanimbar, dan terakhir Papua (Western New Guinea), komprehensif dari pulau-pulau yang terletak di sepanjang garis pantainya.

Lingkup daratnya hampir seperdelapan dari luas keseluruhannya, hanya 1,9 juta kilometer persegi.  Total luas kepulauan yang juga akrab disebut Nusantara ini adalah 9,8 juta kilometer persegi, termasuk di dalamnya adalah zona ekonomi eksklusif; ruang maritim yang mencakup empat kali lebih besar dari lahan kering.

Lautnya memiliki kedalaman kurang lebih 200 meter antara Jawa dan Sumatra, hingga yang cukup dalam yaitu 5.000 meter yang berada di sekitar Maluku dan Sulawesi. Kurang lebih luas laut Indonesia sekitar 7,9 juta kilometer persegi.

Laut Kepulauan Nusantara ini telah dilintasi oleh para navigator dari berbagai masa, Marco Polo pada tahun 1292 dalam perjalanan pulangnya ke Venesia, sempat singgah di beberapa pulau-pulau seperti di Kalimantan, kemudian Jawa dan berlama-lama ia singgah di Sumatra.
Di kepulauan ini ia telah mengamati berbagai kelimpahan berlian, batu mulia dan emas, melihat hutan yang megah, kekayaan rempah-rempah, dan banyak spesies binatang, terutama yang ia senangi adalah burung beo yang memiliki segala jenis warna.

Antonio Pigafetta, setelah mengikuti Magellan dalam perjalanan pertamanya mengelilingi dunia, Dalam catatan memoarnya mencatat saat kedatangannya di Maluku: “Rabu, 6 November, 2015, kami menemukan empat pulau berbukit: Maluku akhirnya berhasil ditemukan yang telah kita cari selama hampir dua puluh tujuh bulan”, begitu tulisnya.

Banyak navigator lain yang selama berabad-abad, saat mereka berhasil mengunjungi Nusantara juga seakan terpesona oleh “dunia misterius” yang jauh di timur negara mereka itu. Berbagai elemen membentuk keindahan yang luar biasa di tempat ini, Nusantara.

Laut dan Isinya

Perairan lautnya penuh dengan banyak ikan. Diantara mereka banyak yang berbentuk eksotis, juga berlimpah kelompok crustacea; berjuta jenis udang, lobster, kepiting, tigerfish (Balistidaes), peacockfish dengan sirip panjang (Pterois), kuda laut dan berbagai ikan hias yang berlimpah di mana-mana.

Spesies seperti Amphiprion, Dascyllus, Labridae, Forcipiger dan rostratus dan Thalassoma lunar; warna yang paling luar biasa dari angel-fish (Euxiphipops Navarchus dan Pomacantus annularis), lion fish (Dendrochirus biocellatus), dan bat fish (Platax teira); juga gerombolan lumba-lumba tak terhitung, ikan tuna dan ikan terbang.

Di laut Maluku ada mutiara tertentu, Pictada Maxima dan Pteria peniguin Pmagaratifera, yang dapat ditemukan berlimpah dengan berbagai ukuran dan kualitas yang sangat baik.
Garis pantai yang menjorok dengan tebing dan karang itu dikelilingi oleh karang dan pantai vulkanik yang putih dan / atau hitam. Warna air lautnya seolah bervariasi pelangi: biru, biru laut, biru kehijauan, hijau dan biru langit.

Sungai di Indonesia yang pada waktu digunakan sebagai lalu lintas, dan transit dari pedalaman ke laut terbuka, kadang-kadang di beberapa tempat sungai-sungai itu digunakan sebagai jalan alami untuk membawa berhubungan dengan daerah lain. Sungai adalah kehidupan dan juga banyak sungai-sungai telah menjaga ekosistem hutan menjadi labirin hutan yang indah dan rumit.

Gunung dan Danau

Indonesia memiliki 400 gunung berapi dengan lebih dari 100 gunung yang masih aktif. Gunung berapi ini pada masa lalu telah menjadi saksi perubahan tektonik dan geologi dari bumi Indonesia.

Beberapa yang paling spektakuler gunung-gunung itu muncul dari dasar laut, menyebul keluar menujukan keagungannya, misal, Anak Gunung Krakatau yang lahir dari letusan hebat induknya pada tahun 1883.

Di antara pulau-pulau kecil Ternate dan Tidore dengan ketinggian hingga 1.700 m gunung-gunung menjadi saksi kehidupan. Ternate dan Tidore menjadi deretan pulau sempurna yang terbentuk dari gugusan kerucut, diselimuti cengkih, pala, dan palm.

Beberapa Gunung menciptakan danau yang meringkuk indah, yang paling terkenal dari danau ini yang dapat menjadi beberapa warna di Gunung Kelimutu, di tengah Flores.
Warna-warna yang dihasilkan berasal dari larutan mineral dan proses pencahayaan memunculkan kesan warna pirus, hitam dan merah. Kawah danau yang indah lainnya yang termasuk megah adalah danau Segara Anak yang berbaring di kawah gunung berapi Rinjani, Lombok.

Tak kalah menakjubkan adalah Danau Toba—danau tertinggi (900 m) dan terdalam di bumi (450 m)—lahir dari ledakan gunung berapi prasejarah, hingga menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Wilayah tersebut benar-benar dikelilingi oleh danau.

Flora dan Fauna

Nusantara yang mempesona ini juga memiliki flora dan fauna yang sangat unik di dunia. Lebih dari 40,000 spesies tanaman dan bunga yang khas berasal dari tanah ini.
Ratusan anggrek dari segala jenis, bugenvil, kamboja, hibiscuses, habenarias. Yang paling terkenal di antara jenis bunga mungkin adalah Rafflesia, tatinum Amorohohallus, bunga parasit terbesar di dunia.
Hutan Sumatera dan Kalimantan memiliki lebih dari 3.000 spesies tanaman yang berbeda. Pohon-pohon tinggi yang seakan menggapai langit dengan anggun, penuh misteri dan sekaligus megah.

Daratan hijau hutan tropis ini dapat menghasilkan berbagai kayu yang paling berharga di dunia; ebony, sonoh, jati, cendana, ramin, illipe, meranti, kayu Palembang, rotan, dan camphorwood.
Keagungan hutan lebat yang yang mencakup hampir 60% dari daratan itu, juga kaya dengan semak-semak tebal, dipenjarakan oleh lumut, tanaman merambat, dan semak-semak dari semua jenis.

Sejumlah besar hewan dari segala spesies hidup di hutan dan lembah: badak, gajah, harimau, macan tutul, monyet, kucing liar, buaya, ular dan reptil lainnya. Di antara hewan langka seperti orangutan tinggal di hutan-hutan Sumatera dan Kalimantan.
Dan di Jawa Badak (Rhinoceros Sundoicus) dianggap sebagai salah satu yang paling langka dari jenis hewan di dunia, tersembunyi di hutan Ujung Kulon, di sebuah Taman Nasional di ujung daratan Jawa Barat. Hewan ini mungkin yang dianggap Marco Polo sebagai unicorn.
Badak cula satu ini adalah salah satu dari beberapa spesies yang selamat dari ledakan luar biasa Krakatau pada tahun 1883.

Binatang langka lain yang menjadi endemik dan memiliki sejarah yang cukup panjang—berasal dari masa prasejarah—adalah Komodo (Varanus komodoensis) reptil raksasa pemakan daging yang dapat mencapai panjang 3 meter dan berat 100 Kg., tinggal di pulau-pulau yang disediakan untuk spesies Komodo, Pulau Komodo; Padar dan Rinca.

Tak terhitung jenis burung dengan berbagai warna dan ukuran, hampir 2.000 spesies di antaranya terbang di langit nusantara ini, di antaranya yang terkenal burung dari surga, dan beo riang berwarna, kuntul bangga, elang, merak dan cenderawasih.
Untuk melindungi keanekaragaman alam yang bervariasi ini hampir 300 Taman Nasional telah disiapkan, terpencar di hampir semua wilayah nusantara.

Hasil Bumi

Pertanian adalah sumber utama kekayaan Indonesia, terutama di pulau Jawa dan Bali. Pertanian ini penting beberapa penanaman padi dilakukan dengan sistem yang rumit mencakup irigasi dalam formasi yang bertingkat, bidang tanah miring yang secara bertahap dari atas ke bawah.
Beras menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Nusantara, pengolahan tanah untuk menghasilkan beras kini dipraktekan di sebagian besar negara Indonesia.
Selain Beras, tanaman yang dibudidayakan adalah karet, kelapa sawit, tebu, teh, kopi, kakao, cengkih, pala, kopra, tembakau, kina, kapuk serta jenis tanaman yang paling beragam yang menghasilkan buah-buahan tropis: durian, rambutan, lengkeng, mangga , salak, jambu, jeruk Bali, pisang, pepaya, nangka, dan lain-lain.
Lapisan tanah nusantara ini sangat kaya dengan sumber daya alam dan bahan baku minyak bumi, gas alam dan gas cair, logam, dan batu-bara. Kekayaan ini adalah sumber utama lain di Indonesia, menjadi pendapatan ekspor, bahan logam banyak digunakan sebagai unsur dasar untuk industri logam, tembaga, emas, perak, aluminium dan batu mulia.

Iklim

Dari seluruh wilayah di sepanjang garis khatulistiwa, Nusantara seolah menikmati iklim abadi yang cukup untuk hidup dan tidak terlalu banyak tantangan—kecuali mungkin adalah gunung api yang sekaligus menjadi anugerah. Wilayah ini tidak memiliki empat musim maupun musim dingin yang ekstrim seperti di wilayah utara.
Kelembapan panas ini cocok dengan semilir angin dan variasi suhu yang berada disekitar 20 ‘C sampai 35’ C. Sementara musim hujan terkadang membawa badai ringan dan hujan lebat, meskipun demikian, Indonesia sangat beruntung karena jarang mendapat pengalaman topan atau badai yang merusak.

Nusantara memiliki iklim khatulistiwa, tropis. Panas dan lembap, yang terus menerus di sepanjang Tahun. Hujan biasanya tiba di bulan Oktober sampai dengan Maret dan musim kemarau berlangsung dari April hingga September, dengan pengecualian di beberapa wilayah sebelah Timur, musim hujan bisa terjadi di bulan Juni sampai September.
Pembagian periode basah dan kering tidak begitu jelas dapat diprediksi, sering hujan datang selama periode musim kemarau, dan atau sebaliknya. Hujan adalah anugerah yang menjadikan banyak wilayah lembap ditumbuhi hutan lebat, flora yang luar biasa, pertanian yang berkembang pesat hingga perkebunan yang tak terhitung jumlahnya.
 


Ditayangkan sebelumnya dari situs wacana.co
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait