Patung Naga Sanga Amurwabhumi Diharapkan Jadi Destinasi Wisata Berkualitas

Patung Naga Sanga Amurwabhumi Diharapkan Jadi Destinasi Wisata Berkualitas

Perekonomian Bali mengandalkan Industri Pariwisata sebagai leading sektor, yang bertumpu pada panorama alam dan di dukung dengan adat istiadat serta seni budaya. Potensi tersebut harus dilestarikan dan ditumbuh kembangkan, untuk mempertahankan Bali sebagai tujuan wisata dunia yang berkualitas. Tahun 2017 jumlah kunjungan turis manca negara sebanyak hampir 6 juta orang dan wisatawan nusantara sekitar 8 juta orang dan kedepan jumlah kunjungan wisatawan tersebut ditargetkan akan semakin meningkat dengan telah hadirnya destinasi-destinasi wisata baru di Pulau Bali. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat peresmian Patung Naga Sanga Amurwabhumi di gallery UC Silver & Gold, Batubulan, Gianyar, Senin (12/11) malam.

"Branding Bali yang begitu kuat sebagai jendela pariwisata dunia, tidak mungkin akan terhindar dari ritme cepat globalisasi dengan segala tantangannya. Dibutuhkan kecerdasan baru dalam meningkatkan daya saing, melalui kreativitas dan kecepatan dalam pengambilan keputusan. Hal ini telah ditunjukkan oleh UC Silver & Gold dengan karya patungnya yang tetap mencirikan budaya Bali, tentu ini menambah destinasi wisata di pulau Bali," ungkapnya.

Ditambahkan Cok Ace, Bali harus tetap sebagai leading dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, oleh karena itu melalui Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dalam 5 tahun kedepan, pengembangan Pariwisata di Provinsi Bali secara bertahap akan diupayakan secara menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga mampu meningkatkan peran dan potensinya dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat. 

"Berbagai upaya akan ditempuh untuk mempertahankan keunggulan Bali sebagai daya tarik tujuan wisata, seperti membangun budaya bersih sehingga Bali tetap terpelihara kebersihan dan mampu memebebaskan Bali dari sampah, menjadikan Bali sebagai pembangunan green ekonomi" ujarnya.

Selain itu, pengembangan destinasi pariwisata, seperti pengembangan desa wisata, meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan usaha sarana pariwisata, pemeliharaan dan pelestarian budaya (warisan budaya dunia) juga akan terus ditingkatkan baik kualitas dan kuantitasnya. Selanjutnya juga mengembangkan infrastruktur jalan menuju obyek wisata, meningkatkan akses jalan dan memperpendek jarak tempuh dengan membangun shortcut. Pengembangan transportasi baik melalui darat, laut dan udara, seperti rencana pembangunan kereta api, pelabuhan udara Bali utara," jelas Cok Ace.

"Saya berharap para pelaku pariwisata beserta seluruh masyarakat Bali bersama-sama, untuk bersinergi menjadi bagian penting untuk bisa memberikan kontribusinya yang nyata untuk memajukan pariwisata di Provinsi Bali. Dengan adanya keterlibatan seluruh jajaran, tentu akan dapat memperkaya ide dan gagasan dalam menjaga pariwisata Bali, pada masa yang akan datang," imbuhnya.

Sementara itu, Arya Sutedja selaku Direktur Pemasaran UC Silver & Gold dalam laporannya menyampaikan jika UC Silver & Gold sebagai satu-satunya galeri perhiasan di Bali merasa perlu untuk melestarikan dan mempromosikan seni dan budaya Bali. Oleh karena itu UC Silver & Gold menciptakan patung naga perak bernama Naga Sanga Amurwabhumi, yang merupakan karya seni yang rumit dan bukti hidup yang mampu menunjukan kepada pengunjung asing apresiasi yang lebih tentang betapa serius dan kesungguhan dedikasi orang Bali untuk kesenian tradisional mereka. 

"Naga Sanga Amurwabhumi memiliki arti sembilan naga yang melambangkan sembilan arah mata angin. Karya seni patung buatan tangan ini diselesaikan dalam waktu lima tahun. l Nyoman Eriawan memimpin proses pembuatan patung ini dan melibatkan 25 seniman muda Bali yang terampil. Para seniman ini menerapkan teknik mematung secara tradisional untuk membentuk perak dengan total berat 720Kg ke dalam bentuk patung naga yang membentang sepanjang 20 Meter, lebar dan tinggi masing-masing 1,8 Meter," ungkapnya.

Suteja berharap karya seni patung ini dapat mengingatkan generasi muda Bali untuk menghargai, mengaggumi dan bangga dengan seni mereka sendiri. Ia juga ingin patung naga ini dapat menginspirasi generasi berikutnya untuk menciptakan lebih banyak karya seni, dan melestarikan warisan seni Bali yang unik yang telah dikembangkan secara turun-menurun.
rPada kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan Nomor register 8730 sebagai patung perak terberat dan terbesar Oleh Osmar Semesta Susilo selaku Wakil Direktur MURI.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait