Memperkaya Varian Industri Spa di Bali, BSWA Bersinergi Dengan Jepang

Memperkaya Varian Industri Spa di Bali, BSWA Bersinergi Dengan Jepang

Bali Spa and Wellness Association (BSWA) kian memperluas kerjasama. Kali ini sinergitas dilakukan dengan dua negara yaitu Jepang, dan Srilanka. Kedua negara itu dipilih lantaran dianggap memiliki keunikan dan ragam yang dapat memperkaya varian industri spa Pulau Dewata.

Khusus dengan Jepang, kerjasama akan ditekankan pada pemeringkatan spa yang ada di Bali. Tujuannya agar bisnis spa dapat meningkatkan diri, baik dari pelayanan maupun sumber daya manusia (SDM).

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Made Badra menilai kerjasama itu akan memberikanfeedback positif dan nilai tambah bagi Health and Wellness tourism di Pulau Seribu Pura. Terlebih ditengah kerjasama ini nantinya akan ada transfer teknologi sesuai standar yang diterapkan di Jepang. Proses itu nantinya akan membawa industri spa Bali memiliki kualitas minimun yang distandarkan International Spa Association.

"Tentu kesempatan ini, kami pemerintah mendorong asosiasi agar ikut aktif, bagaimana alih teknologi ini akan ada nanti pertukaran. Dari asosiasi akan datang ke Jepang, dan juga sebaliknya, dari Jepang akan mengajarkan teknik-teknik spa ke Bali. Ini kerjasama dalam rangka bagaimana meningkatkan kualitas spa," katanya disela-sela Hotel Supporter Forum 2018 by JapanAccomodation Related Consortium & Award of Winners for 18 Excellent Spa, di Jimbaran, Kamis (6/12/2018).

"Spa sebagai bagian bisnis di pariwisata ini akan memberikan suatu yang baru bagi wisatawan, karena asosiasi spa yang ada di Badung ini hampir 530an spa yang sudah ada, ini perlu kita bina perizinannya, dan mengenai kualitas termasukrating. Ini kedepan kami harapkan spa menjadi bagian daripada industri pariwisata di Kabupaten Badung," imbuhnya.

Badra mengakui, industri spa sejauh ini memiliki kontribusi signfikan terhadap eksistensi kepariwisataan di Kabupaten Badung. Bahkan pihaknya mencatat, pemasukan melalui industri spa berada diposisi ketiga dibawah sektor perhotelan dan restoran.

"Kita mendapatkan revenue dari spa cukup tinggi. Oleh karena itulah kami sangat memberikan perhatian khusus bagi industri spa di Kabupaten Badung," jelasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya. Pada kesempatan yang sama dikatakan, spa merupakan salah satu penyangga pariwisata di Badung. Maka dari itu kerjasama dengan Jepang dan Srilanka diharapkan lebih meningkatkan daya tawar spa dimata wisatawan.

"Karena spa itu sudah merupakan penunjang gaya hidup. Dan tentunya dengan peningkatan kedatangan wisatawan ini tiap tahunnya, akan juga menjadi peluang baik bagi bisnis spa yang ada di Bali. Hampir 60 persen tamu yang datang ke Bali itu ingin menikmati spa. Dan dimanapun kita melakukan promosi selalu ditanya apakah setiap hotel di Bali memiliki spa," tutupnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait