Lebih Fokus ke Fisik, Bali Diminta Gagas Konsep Pembangunan Jiwa

Lebih Fokus ke Fisik, Bali Diminta Gagas Konsep Pembangunan Jiwa

Berbagai program pembangunan yang dilaksanakan selama ini dinilai lebih fokus pada fisik dan cenderung mengabaikan pembangunan mental spiritual. Hal ini memicu munculnya berbagai penyakit sosial seperti penyalahgunaan narkoba, meningkatnya kasus HIV/AIDS dan persoalan sosial lainnya yang makin kompleks.

Untuk itu, Bali diminta menggagas konsep pembangunan jiwa agar persoalan tersebut tak menjadi ancaman yang makin serius. Harapan itu disampaikan Wayan Wisnaya, seorang warga Buleleng saat berbicara di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Denpasar

Lebih jauh Wisnaya berpendapat, pesatnya pembangunan Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata ibarat sebilah pisau bermata dua. Satu sisi mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat, namun rentan memicu dampak negatif. Dampak negatif tersebut, tambah Wisnaya, dapat ditangkal dengan pembangunan mental dan kejiwaan.

“Kalau jiwa kita tak pernah diasah, itu sama halnya dengan senjata karatan dan menimbulkan berbagai penyakit sosial,” ujarnya berdiplomasi. Karenanya, dia sangat berharap pemerintah daerah dapat mewujudkan konsep pembangunan yang seimbang.

Masih terkait dengan pembangunan mental spiritual, Dada Wibhakaranda dari Perguruan Ananda Marga Yoga mengkampanyekan yoga untuk kesehatan yang lebih baik. Menurutnya, yoga yang dilaksanakan secara rutin dan teratur sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan juga rohani.

Kata dia, yoga dapat membersihkan cakra dalam tubuh manusia. Selain rutin memberi pelatihan yoga dan meditasi, perguruan ini juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti menggalang bantuan bagi korban gempa Nepal.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait