Kuliner Jadi Modal Indonesia Bersaing Dikancah Internasional

Kuliner Jadi Modal Indonesia Bersaing Dikancah Internasional
Ragam kuliner disebut memiliki keterikatan dalam upaya mengotimalkan sektor kepariwisataan Indonesia. Bahkan variant makanan khas Tanah Air dianggap mampu menarik minat wisatawan mancanegara (wisman).

Deputi bidang akses keuangan pada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fadjar Hutomo kepada wartawan usai Press Conference Demoday Food Startup Indonesia (FSI) Bali 2017, di Nusa Dua, Rabu (17/5/2017) mengatakan, kuliner menjadi modal Indonesia bersaing dikancah internasional.

Diungkapkan, Bekraf akan menerapkan diplomasi soto untuk berkomunikasi dengan masyarakat internasional. Harapannya pola itu mampu memperkenalkan Indonesia dan seluruh kekayaan yang ada, dikancah dunia.

"Intinya adalah komunikasi kepada calon konsumennya. Seperti yang kita rancang, diplomasi soto gitu. Soto sebagai flagship, sesendok kehangatan dari Indonesia itu kita membawa ininya. Kita ingin orang mengenal Indonesia melalui soto," katanya.

Meski menyimpan potensi yang besar, Fadjar Hutomo tak memungkiri diperlukan standarisasi kuliner di Indonesia. Alasannya supaya wisatawan mancanegara mampu menikmati masakan khas yang ada, sesuai dengan lidah masyarakat dimasing-masing negara. Selain standarisasi resep, yang juga perlu dilakukan adalah memperbaiki kemasan yang kurang diminati, baik dari sisi estetika maupun selera.

"Satu kemasan, kalau soal rasa saya rasa kita punya keunggulan. Tetapi presentasinya kurang memenuhi selera dan standar global. Contohnya rendang itu enak, tapi isu global rendak dikatakan over cook. Jadi perlu ada standarisasi disini," ungkapnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait