Kalangan Pariwisata Menilai Perlu Banyak Persiapan Menyambut MEA 2015

Kalangan Pariwisata Menilai  Perlu Banyak Persiapan Menyambut MEA 2015

Kalangan pariwisata menilai Indonesia masih perlu banyak persiapan menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Kerjasama antar negara ASEAN dalam pertukaran tenaga ahli, pendidikan pariwisata, pengembangan sumber daya manusia akan terjadi. Masyarakat Indonesia maupun Bali, khususnya para pelaku pariwisata semestinya sudah mempersiapkan diri.

"MEA sudah di depan mata, namun masih banyak yang belum paham dengan baik apa itu MEA. Bahkan lebih parah lagi orang Bali mengatakan situasi ini istilahnya 'Kememegan'. Untuk itu perlu masukan dari akademisi, praktisi serta unsur-unsur terkait apa yang kira-kira bisa kita lakukan dan usulkan kepada Menteri yang baru untuk diprogramkan dalam 100 hari pertama pemerintahan yang baru," jelas Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Parekraf, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof Dr I Gde Pitana di Denpasar

Ketika bersaing dengan negara-negara di ASEAN, kata Pitana Indonesia memiliki kelemahan dan kelebihan. "Kelemahan yang paling menonjol pada infrastruktur penunjang pariwisata, kedua aksesbilitas, ketiga kita lemah dalam hal kesehatan dan sanitasi," papar Gde Pitana.

Jika memang benar sektor pariwisata dijadikan sektor unggulan di Bali, semestinya infrastruktur diperkuat. "Percepat lapangan udara di Buleleng, pelabuhan cruise di Tanah Ampo dan perkuat jalan lingkar di Bali sehingga pariwisata di Bali didukung dari segi infratruktur," ujarnya.

Pertimbangan untuk mempercepat lapangan udara di Buleleng dikarenakan bandara Ngurah

Rai terlalu penuh. Selain itu, Pitana juga mengaku ngeri menyaksikan kemacetan di Bali. Jalan Tol dirasa sudah mampu memecah kemacetan, namun sifatnya hanya sementara.

"

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait